JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Pengembangan biodiesel 100% atau B100 telah memasuki babak baru melalui uji coba penuh kapasitas enam reaktor B100 yang berlangsung pada 22 November 2023. Kegiatan uji coba ini dihadiri oleh Presiden Direktur PT. Barata Indonesia (Persero) Tjetjep Nirwan Mustofa, CEO Minamas Plantation Adi Wira Abd Razak serta tim turut hadir bersama dengan Maman Herman dan Asif Aunilla, para inventor reaktor B100, dan sejumlah tenaga teknis dari Badan Standardisasi Industri dan Penyegar (BSIP) Tanaman Industri.
CEO Minamas Plantation Adi Wira Abd Razak mengapresiasi pembangunan enam reaktor B100 dengan kapasitas impresif, yakni 3.000 liter per enam jam. Proyek ini dilaksanakan oleh BARATA Indonesia dengan lisensi dari BSIP Kementerian Pertanian yang mengukuhkan posisi Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan.
“Kami sangat senang melihat keberhasilan uji coba ini dan menyaksikan kemajuan signifikan dalam pengembangan reaktor B100. Ini adalah langkah konkret dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pemimpin di bidang energi terbarukan,” ujar Adi Wira seperti dikutip dari siaran pers.
Presiden Direktur BARATA Indonesia, Tjetjep Nirwan Mustofa menyatakan rasa bangganya terhadap kerjasama yang solid antara BARATA Indonesia, Minamas Plantation, dan BSIP.
“Keberhasilan ini menandai kolaborasi yang erat dan berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama dalam pengembangan teknologi berkelanjutan,” katanya.
Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Industri Dan Penyegar Kementerian Pertanian RI, Dr. Tedy Dirhamsyah, S.P., MAB, dalam penjelasannya, mengatakan bahwa reaktor Generasi 1 Kapasitas 150 liter per hari, Generasi 2 kapasitas 600 liter per hari, dan Generasi 3 kapasitas 3.000 liter per 6 jam dari CPO.
Menurut Dr.Tedy hasil uji Biofulel B100 yang dilakukan di Lemigas, Sucofindo, dan Pusat Penelitian Sawit menghasilkan Cetane number 57,1 lebih tinggi dari SNI 51, Standar Uni Eropa 51, dan Standar US 47.
Menurutnya, Reaktor B100 Kementan sudah kerjasama Lisensi dengan PT. Barata Indonesia (Persero) Gresik. Saat ini pada tahap finalisasi pembangunan reaktor B100 yang sudah dipesan oleh PT. Minamas Plantation, kapasitas 3.000 liter per 6 jam sebanyak 1 Unit, dan akan menyusul sebanyak 4 unit.
Reaktor B100 yang dikembangkan oleh tim inventor menjanjikan kontribusi yang besar terhadap pemenuhan kebutuhan energi Indonesia. Dengan keberhasilan uji coba ini, Indonesia menunjukkan bahwa negara ini tidak hanya mampu, tetapi juga siap untuk mengambil peran utama dalam pengembangan energi terbarukan.