Perkembangan produksi dan penggunaan produksi margarin/shortening di Indonesia. Produksi margarin cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2000 produksinya baru mencapai sekitar 338 ribu ton, meningkat sekitar 580 ribu ton tahun 2008. Peningkatan produksi margarin yang demikian selain tersedianya bahan baku (stearin, olein, PKO) di Indonesia, juga, dimungkinkan oleh pertumbuhan pasar margarin/shortening baik di dalam negri maupun ekspor.
Hal yang menarik adalah pangsa produksi margarin yang dipasarkan ke pasar domestik cenderung meningkat yakni dari sekitar 78% tahun 2000 meningkat menjadi 84% tahun 2008. Sementara pangsa untuk tujuan ekspor menurun dari 23% menjdi 15%. Tampaknya pertumbuhan pasar domestik lebih mampu menyerap produksi margarin dari pada pasar ekspor. Tujuan pasar ekspor margarin Indonesia adalah Hongkong, Srilangka, Angola, Philipina, Vietnam dan Rusia. Sekitar 50% ekspor margarin Indonesia diserap oleh negara-negara tersebut. Sedangkan sisanya ditujukan untuk ekspor ke negara-negara lain.
Bila dibandingkan dengan industri minyak goreng, perkembangan industri margarin ini berbeda/bertolak belakang. Bila industri margarin cenderung memperbesar pangsa produksinya untuk pasar domestik, industri minyak goreng lebih cenderung memperbesar pasar ekspornya. Hal ini menarik untuk didalami lebih jauh, apakah pertumbuhan konsumsi margarinsedang mulai meningkat di Indonesia? Ataukah produk margarin Indonesia kalah bersaing dengan produk margarin negara lain dipasar dunia?
Sumber : GAPKI