Margarin/shortening merupakan oleo pangan (oleo food) yang konsumsinya makin meningkat di dalam negri. Pada umumnya, konsumsi margarin/shortening terjadi pada industri jasa boga (food service industri) seperti restoran, industri roti dan lain-lain. Konsumsi rumah tangga masih relatif kecil yakni pada masyarakat golongan pendapatan menengah ke atas.
Secara ekonomi produk margarin/shortening merupakan produk yang bersifat income elastic demand yakni konsumsinya meningkat jika pendapatan masyarakat meningkat. Bila pendapatan meningkat, konsumsi margarin meningkat lebih besar dari pada peningkatan pendapatan itu sendiri.
Berbeda dengan industri minyak goreng, sebagian besar (74%) kapasitas industri margarin berada disentra konsumen. Sisanya yakni 26% berada disentra produksi bahan baku seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat. Bahkan sekitar 50% dari kapasitas produksi yang ada, berada di DKI Jakarta. Hal ini menunjukan bahwa lokasi industri margarin lebih berorientasi pada pusat-pusat konsumen.
Sumber : GAPKI