JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Badan PengeIoIa Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengembangkan inovasi terbaru yaitu Layanan Elektronik Pembayaran Pungutan Dana Sawit. Layanan ini melibatkan Sucofindo dan tiga bank plat merah: Bank Mandiri, BRI dan BNI.
Bayu Krisnamurthi Direktur Utama BPDPKS menjelaskan layanan elektronik pembayaran pungutan dana sawit ini memberikan empat manfaat bagi pelaku ekspor sawit. Pertama, terjadi efisiensi bagi eksportir minyak sawit yang butuh waktu satu hari untuk administrasi ekspor. Sekarang bisa dilakukan cuma setengah jam.
Kedua, data lebih akurat karena selama ini manual menjadi tersistem dengan baik melalui layanan online. Ketiga, layanan ini sangat transparan sehingga eksportir mengetahui perkembangan pemeriksaan dan survey produk ekspornya.
Keempat, menciptakan akuntabilitas karena sudah ada integrasi data dengan bank maupun Bea dan Cukai.
“Sistem ini menciptakan transparansi dan akuntabilitas di semua sektor pengelolan keuangan negara. Layanan ini juga dapat meningkatkan ekspor dengan mengurangi hambatan administrasi dan waktu ekspor,” jelas Bayu dalam acara Peluncuran Layanan Elektronik Pembayaran Pungutan Dana Sawit di Gedung Dhana Pala Kementerian Keuangan, Kamis (26/5/2016)..
Layanan ini mulai berjalan pada 1 Juni 2016. Sebelumnya, ada masa transisi selama empat bulan dimana metode konvensional masih dipakai. “Namun nantinya, semua layanan dalam bentuk online,” ujar Bayu.
Bachder Djohan Buddin, Direktur Utama Sucofindo mengatakan, peluncuran layanan elektronik pungutan dana sawit ini merupakan bukti totalitas Sucofindo dalam mendukung perkembangan komoditas kelapa sawit Indonesia. Sucofindo siap mendukung pelaku usaha kelapa sawit untuk meningkatkan daya saing usahanya.
Sunarso, Wakil Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, mengatakan BRI sangat mendukung Layanan Elektronik Pembayaran Pungutan Dana Sawit dengan memberikan kemudahan kepada para eksportir dalam melakukan pembayaran, eksportir dapat melakukan pembayaran dimana saja baik di 10.612 Unit Kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia maupun menggunakan 211.499 Unit E-channel BRI seperti ATM, Internet Banking, dan Cash Management System (CMS).
Sulaiman A. Arianto, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, menjelaskan mendukung layanan pembayaran pungutan dana sawit dengan billing tersebut. Saat ini Bank Mandiri telah menjadi bank penerima dana pungutan sawit dengan porsi mencapai 78 persen dari total pungutan dana sawit.
“Kami akan terus meningkatkan kemudahan layanan kepada nasabah melalui layanan one stop service berupa e-channel seperti Mandiri Cash Management (MCM), internet banking, ATM dan layanan diseluruh cabang Bank Mandiri” kata Sulaiman.
Menurut Wakil Direktur Utama BNI, Suprajarto, BNI sebagai bank mitra dari BPDPKS sangat mendukung kegiatan dari BPDPKS. Dukungan BNI kepada industri sawit Indonesia khususnya slogan BPDPKS yaitu “Dari Sawit, Untuk Sawit”. Layanan “Dari Sawit” diwujudkan dengan menjadi salah satu mitra BPDPKS dalam layanan pungutan eksportir sawit yang telah diluncurkan pada hari ini. (Ferrika)