Perusahaan pupuk nasional, PT Meroke Tetap Jaya, saat ini memiliki dua produk andalan untuk meningkatkan produktivitas sawit, NPK Mutiara dan Korn-Kali+B (KKB). Dua pupuk ini untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sawit secara tepat.
Perkebunan sawit di Indonesia saat ini berfokus kepada peningkatan produktivitas sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo baru-baru ini. Karena itulah, para pelaku sawit diharapkan dapat melakukan berbagai upaya, di antaranya menggunakan bibit sawit genetik unggul dan menerapkan Best Management Practices (BMP), salah satunya pemupukan.
Marketing Manager PT Meroke Tetap Jaya, Catur Dian Mirzada, mengatakan pemupukan adalah upaya yang tepat agar sawit berproduktivitas tinggi, terlebih jika tanaman menerima asupan pupuk terbaik.
“Selain benih yang bagus, tanaman dapat berproduktivitas tinggi dan tahan penyakit asalkan menerima asupan pupuk terbaik. Tanpa dukungan pupuk yang berkualitas, sulit rasanya bagi tanaman sawit untuk mencapai potensi genetik terbaiknya,” kata pria lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1994 ini.
Di perkebunan sawit, tren pemupukan sudah mengarah kepada penggunaan pupuk majemuk. Catur mengatakan saat ini, baik pengusaha maupun petani mengurangi pupuk tunggal, lalu beralih ke pupuk majemuk. Peralihan ini untuk mengejar target pola pemupukan yang lengkap selama setahun. Penggunaan pupuk tunggal pun terkendala sejumlah kendala, di antaranya, masalah tenaga kerja, cuaca, dan logistik pengiriman pupuk sampai di kebun.
Lanjut Catur, karena kondisi tersebut penggunaan pupuk majemuk dinilai langkah terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sawit. Pupuk majemuk andalan PT Meroke Tetap Jaya adalah NPK Mutiara dan Korn-Kali+B (KKB). Untuk NPK Mutiara, terbagi atas formula 16-16-16, 15-09-20, 13-13-24, 9-25-25, 20-10-10. Nantinya, dikembangkan formula lainnya dengan kandungan kalium tinggi seperti: 13-6-27-4MgO+0,65B, 13-8-24+3MgO+0,5B, dan 12-12-17-2MgO.
Catur menjelaskan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 banyak dipakai untuk pembibitan sawit di nursery. NPK Mutiara 16-16-16 mengandung kombinasi terbaik dari Nitrate-Nitrogen yang langsung tersedia untuk tanaman, dan Ammonium-Nitrogen yang secara perlahan tersedia sebagai cadangan. Kombinasi dari kedua jenis Nitrogen ini akan memberikan respon pertumbuhan tanaman lebih cepat dan hasil panen lebih banyak. Dengan menggunakan sumber nitrogen yang lebih efisien, akan mencegah hilangnya unsur hara ke lingkungan.
Sementara itu, KKB adalah pupuk andalan PT Meroke Tetap Jaya yang merupakan kombinasi terbaik dari MOP (mengandung kalium), ESTA Kieser-MAG (mengandung magnesium dan sulfur), dan boron dalam bentuk sodium borat.
Hara yang terkandung dalam KKB sepenuhnya larut dalam air, sehingga langsung tersedia bagi tanaman. KKB memastikan penyerapan dan penggunaan K, Mg, dan B yang efektif oleh tanaman karena distribusi hara yang merata pada setiap aplikasi. Sehingga, pengguna dapat lebih efisien dalam penggunaan B. Sebab, setiap butir KKB sudah mengandung 0,8 persen boron. Hara mikro ini jika diaplikasikan secara tunggal, penyebarannya akan sulit merata di tanah. Dengan aplikasi KKB, maka penyebaran boron di tanah pun akan lebih merata.