JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Isu renewable energy (energi terbarukan) menjadi salah satu isu sentral dunia, mengingat energi fosil akan terbatas dalam jangka panjang dan terutama dilandasi oleh sifat ramah lingkungan (green). Dalam satu dekade terakhir, perkembangan biodiesel mulai tumbuh di sejumlah negara-negara maju, dan juga negara Thailand yang didukung oleh ketersedian bahan baku CPO untuk biodiesel.
Biodiesel merupakan komoditas yang paling baik untuk mengantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia. Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan cepat, terutama di Eropa, Amerika Serikat dan Asia, Meskipun dalam pasar masih sebagian kecil saja dari penjualan bahan bakar. Pertumbuhan SPBU membuat semakin banyak persedian biodiesel kepada konsumen, dan juga pertumbuhan kendaraan yang menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar.
Tahun 2010, produksi biodiesel dunia mencapai 20,29 juta kl, dan tahun 2016 telah meningkat 64% menjadi 33,25 juta kl. Dengan rata-rata kenaikan 3,86 persen per tahun, maka tahun 2025, diproyeksikan produksi biodiesel dunia akan mencapai 41,38 juta kl atau du kali lipat di bandingkan produksi tahun 2010. Sebagai negara produsen CPO, Thailand telah mengembangkan industri hilir biodiesel.
Sumber: GAPKI