JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Program replanting sawit rakyat akan berdampak positif bagi perekonomian bangsa Indonesia terutama petani. Apalagi peremajaan kebun sawit rakyat tersebut didukung penuh oleh pemerintah dan dunia usaha.
“Kesediaan Presiden Jokowi untuk menandai program replanting ini menjadi bukti dukungan pemerintah terhadap sektor kelapa sawit,” kata Wakil Sekjen Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Rino Afrino di sela-sela acara WPLace (World Plantation Conference and Exhibition) di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (19/10).
Masyarakat, kata Rino, semakin termotivasi untuk menanam sawit setelah kehadiran Presiden Jokowi di Kabupaten Musi Banyuasin pekan lalu untuk menanam perdana dalam program replanting kebun rakyat.
“Maju mundurnya kelapa sawit sangat mempengaruhi kehidupan dari 22 juta masyarakat sehingga dampaknya besar bagi pembangunan ekonomi, khususnya upaya penciptaan lapangan kerja, penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia.”
Dukungan pemerintah yang jelas juga terlihat dari kerja keras Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Luar Negeri untuk memajukan industri ini melalui berbagai forum nasional dan global.
“Keberpihakan pemerintah Jokowi sangat jelas dan perlu diapresiasi melalui kerja keras dan pantang menyerah dari para pemangku kepentingan sawit dalam berbagai forum,” kata Rino.
Ketua Forum Tani Indonesia (Fortani) Wayan Supadno mengharapkan, peluang ini harus dimanfaatkan para lulusan perguruan tinggi kembali ke desa untuk menanam sawit. “Pemerintah perlu mendorong para lulusan perguruan tinggi terutama dari fakultas pertanian untuk menjadi wirausaha muda sawit,” kata Wayan.
Wayan yang juga petani sawit asal Pangkalan Bun mengungkapkan, keterlibatan wirausaha muda sawit yang berpendidikan diharapkan mampu mepercepat pertumbuhan industri sawit nasional.
“Jika petani sawit berpendidikan, tidak mudah bagi industri ini disisipi oleh kepentingan kelompok tertentu seperti NGO.” kata dia.