Masa pandemi Covid-19 tidak menjadi kendala bagi Best Planter Indonesia (BPI) untuk tetap melaksanakan Pendidikan dan pelatihan Asisten kebun, Pelatihan AsistenUnggul (PAU). Untuk kali ini dilaksanakan melalui daring.
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan PAU (Pelatihan Asisten Unggul) ke-2 tahun 2020 berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya yang diselenggarakan secara tatap muka. Pasalnya, diklat khusus asisten kebun sawit kali ini dilaksanakan melalui dalam jaringan (daring) atau online.
Pelaksanaan PAU yang dilaksanakan secara online di tengah masa pandemi Covid-19 pada Agustus bertujuan untuk mendidik dan melatih asisten kebun yang siap bekerja di perkebunan sawit. Selain itu, diklat yang diadakan secara online juga upaya dari BPI untuk mengurangi penyebaran wabah Covid-19 yang tengah merebak di masyarakat Indonesia dan dunia.
“Di Agustus ini, diklat PAU dilaksanakan dengan format baru yaitu Online. Meski pun dilaksanakan secara online, namun tidak ada perubahan materi dan waktu selama 18 hari. Yaitu 8 hari pelatihan karakter, 2 hari pelatihan sikap mental dan 8 hari pelatihan kompetensi dasar planter,” jelas Friyandito, Kepala Pendidikan dan Pelatihan, BPI, dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi, pada 24 Agustus lalu.
Di 2020 ini, angkatan 1 PAU sudah diadakan secara tatap muka pada Maret lalu, tepat sebelum mewabahnya Covid-19. “Namun, dengan adanya wabah Covid-19 angkatan ke-2 yang dijadwalkan pada April lalu, tertunda dan baru bisa dilaksanakan secara online pada Agustus lalu,” terang Friyandito.
Diklat PAU angkatan ke-2 tahun 2020, diikuti sebanyak 24 peserta, terdiri dari 21 laki-laki dan 3 perempuan. Berasal dari 6 Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), kampus binaan Pusdiktan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Pertanian. Yaitu Polbangtan Bogor, Polbangtan Yogyakarta, Polbangtan Malang, Polbangtan Gowa dan Polbangtan Manokwari.
Seperti diketahui, PAU terlaksana berkat adanya kerja sama Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Kementerian Pertanian dengan Best Planter Indonesia (BPI) yang sudah berjalan sejak 2018 lalu.
Data dari BPI, menyebutkan hingga saat ini sudah 10 angkatan yang lulus dan menjadi alumni program PAU. Alumni PAU terserap di beberapa perusahaan perkebunan sawit seperti Astra Agro Lestari (AAL), Kencana Agri, KPN Plantation, London Sumatera (Lonsum), Lambang Agro Plantation, Best Agro Internasional, Bumitama Gunajaya Agro (BGA), Triputra Agro Persada dan perusahaan sawit lainnya.
Terkait dengan pelaksanaan Diklat PAU yang diadakan secara online, Friyandito yang karib disapa Dito menyampaikan pelaksanaannya sangat unik, karena sangat berbeda dengan pelaksanaan pada diklat-diklat PAU sebelumnya. Ini pengalaman pertama bagi kami melaksanakan diklat dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Meski pun (Diklat PAU) dengan cara online, namun dalam pelaksanaanya tidak mengurangi konsentrasi peserta. Pengelolaan tingkat fokus peserta dengan durasi pelatihan 18 hari dan memakan waktu 10 jam/hari,” jelas Dito.
Selanjutnya, Dito menegaskan untuk menjaga konsentrasi peserta disiasati dengan sinkronusa dan pelatihan sinkronus (seperti e-learning). Peserta diberi tugas dan latihan untuk recall yang disampaikan pemateri. “Dan, untuk memudahkan peserta agar memahami materi yang disampaikan, pihaknya memberikan link rekaman pelatihan yang diposting ulang di You tube, sehingga proses pembelajaran bisa lebih efektif,” imbuhnya.
Memberikan atau membagikan link youtube pada peserta, bagian dari pihak BPI untuk meminimalisir kendala yang dihadapi pelatihan online yaitu jaringan internet yang terkadang tidak stabil. “Hingga hari ke-14 peserta masih berkomitmen mengikuti secara tepat waktu, ini hasil dari pendidikan karakter yang ditanamkan di awal pelatihan,” pungkas Dito.
(Selengkapnya dapat di baca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 107)