Semua rencana dipersiapkan sangat baik. Tetapi terjadi suatu di luar dugaan. Pesawat terbang mengalami kecelakaan ketika lepas landas di Seumayam. Alih-alih mengudara, pesawat malah terperosok kebawah pepohonan sawit sambil meninggalkan baju celana berceceran darah pada bagian ujung landasan terbang.
Apa yang terjadi?
Pesawat yang melaju di atas landasan pacu seakan kurang bertenaga dan tidak mencapai kecepatan minimum saat mendekati ujung landasan. Tetu saja sang pilot mengambil keputusan tepat membatalkan terbang dan menghentikan pesawat yang sedang laju. Pesawat terdorong melewati ujung landasan menerjang tanggul dan menerabas semak rerumputan di bawah pepohonan sawit. Ketika menerjang tanggul itu ruang bagasiyang berada di perut pesawat koyak, koper pakaian pecah berserakan. Rupanya ada titipan daging rusa di dalam ruang bagasi itu. Paha rusa itulah yang berserakan di ujung landasan dan menimbulkan kepanikan keluarga yang berada di lapangan terbang itu. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Wakil presiden tiba di Medan, tetapi tidak jadi berangkat ke Aek Loba. Upaya mencari pesawat carter tidak berhasil. Acara di Aek Loba tetap kami lanjutkan dan pejabat dari Departemen Keuangan, Salamun, bertindak mengantikan Sultan Hamengku Buwono. Tugas saya sebagai MC tidak terpengaruh. Sebagai penghormatan kepada tamu-tamu dari Belgia dan tamu asing lainnya, saya harus menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris bergantian.
Sumber : Derom Bangun