Hal yang tidak bisa dihindari dan harus dihadapi oleh pelaku industri kelapa sawit:
Biaya operasional (labour and salary, material, spare part, dll) tiap tahun semakin meningkat, sedangkan harga palm product yang cenderung tetap atau tidak berbanding lurus dengan peningkatan biaya operasional.
Nilai palm product ditentukan oleh:
1.Jumlah Palm Product; % OER dan % KER
2.Kualitas Palm Product; FAA, M&I, DOBI, IV, betakaroten
3.Harga pemasaran Palm Product; CPO & Kernel
Komponen biaya operasional adalah sebagai berikut :
1.biaya langsung : gaji, consumable, servis&reparasi, suku cadang, suplai listrik dan suplai air.
2.biaya tidak langsung: overhead dan depreciation
Komponen biaya tersebut ada yang bisa dikendalikan dan ada yang tidak bisa kita kendalikan.
“Harga Pasar Palm Product (CPO & Kernel ) sulit kita kendalikan”
Untuk mempertahankan agar bisnis ini tetap bias bertahan maka sebagai pelaku bisnis terutama pada unit pabrik pengolahan minyak kelapa sawit, perlu segera dilakukan langkah-langkah strategis/perspektif finansial (proses internal bisnis, kepuasan klien, dan inovasi serta pertumbuhan sebagai berikut:
1.Peningkatan performa pabrik kelapa sawit PKS
•Utilisasi PKS tinggi: TBS yang diolah maksimal sesuai kapasitas desain pabrik kelapa sawit
•Minimalkan product loss
•Tingkatkan product quality
2.Peningkatan kinerja Karyawan
•Training karyawan
3.Menghilangkan pemborosan biaya : reduce operational cost
•Total productive maintenance
Untuk itu perlu strategi peningkatan produktivitas operasional di pabrik pengolahan kelapa sawit
Faktor utama untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses produksi pabrik kelapa sawit adalah sebagai berikut:
1.Raw Material (Kualitas TBS)
2.Mesin (Performa alat dan mesin)
•Desain Engineering PKS
•Performa tinggi mesin-mesin utama
•Total Productive Maintenance
3.Operasional (SDM dan sistem operasi)
•Kompetensi karyawan
•Standar operasional prosedur
•Baca artikel “ 7 Rahasia sukses Palm oil Mill”
Strategi Ke-1 ; Menjaga Kualitas TBS
•Grading kualitas TBS dan secara kontinyu berkoordinasi dengan pihak kebun untuk menjaga kualitas panen dan mempercepat pengiriman TBS ke pabrik.
•Start pengolahan TBS lebih awal.
•Minimalkan restan TBS di PKS.
Target yang dicapai:
Kualitas tinggi Palm Product dan utilitas pabrik sawit tinggi; rendah biaya/palm product
Strategi Ke-2 ;Desain Engineering PKS
•Pemilihan mesin-mesin PKS sebagai contoh pemilihan jenis sterilizer horizontal, vertical. Karena keberhasilan pengolahan minyak kelapa sawit 60% ditentukan oleh kualitas perebusan, maka pemilihan jenis sterilizer harus mendapat perhatian khusus dan di kaji dengan benar.(Majalah Sawit Indonesia edisi Mei 2012:Pemilihan Jenis PKS)
•Nilai investasi proyek pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit
•Informasi teknologi industry pengolahan minyak kelapa sawit
•Partnership dan benchmarking best practise
Target yang dicapai:
Utilitas PKS tinggi; low Cost/Palm product, dan% OER & % KER ;Minimalisir oil loss dan kernel loss.
Strategi Ke-3 ;Performa Tinggi Mesin-Mesin Utama PKS
•Perebusan TBS optimal di sterilizer : Oil in Empty Bunch < 0,35% terhadap TBS, Fruit in EB < 0,05% terhadap TBS, Empty Bunch Stalk < 2,00% terhadap sample.
•Pemisahan berondolan dengan janjangan di thresher maksimal :Fruit in EB < 0,05% terhadap TBS, Empty Bunch Stalk < 2,00% terhadap sample.
•Pencabikan daging buah di Digester dan Ekstraksi minyak di Presser : Oil in Fibre Press Cake < 0,60% terhadap TBS.
•Pemisahan minyak di klarifikasi : Oil in Final Effluent < 0,50% terhadap TBS.
•Pemisahan kernel di pabrik kernel: kernel loss < 0,20% terhadap TBS.
Target yang dicapai:
% OER & % KER ; minimalisir oil loss dan kernel loss dan low cost/palm product
Strategi Ke-4 ;Total Productive Maintenane
•Focus Improvement
•Autonomous Improvement
•Planned Maintenance
•Quality Maintenance
•Training and Education
•Safety and Environment
•Material Management
Target yang dicapai:
Utilisasi PKS tinggi; low cost/palm product, dan % OER & % KER ;minimalisir oil loss dan kernel loss.
Strategi Ke-5 ; Kompetensi Karyawan
•Perbaikan dan peningkatan pengetahuan, keahlian teknis melalui training
•Self learning
Target yang dicapai:
Utilisasi PKS tinggi; low cost/palm product, dan % OER & % KER ; minimalisir oil loss dan kernel loss.
Strategi Ke-6 ; Standar Operasional Prosedur
•Peningkatan supervisi proses pengolahan minyak kelapa sawit
•Laboratorium dan kontrol kualitas.
Target yang dicapai:
Kualitas prosessing terkontrol sehingga Utilisasi PKS tinggi; low cost/palm product, dan % OER & % KER ; minimalisir oil loss dan kernel loss.
Strategi Ke-7 ; Rahasia Sukses Pabrik Sawit
Target yang dicapai:
Peningkatan palm product (%OER dan %KER) dan minimal biaya Rp/Kg Palm Product