JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Astra Agro Lestari Tbk meraih berkah tren positif harga sawit di periode Januari-Maret 2020. Alhasil, pendapatan perusahaan terkerek 13,3% menjadi Rp 4,80 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,23 triliun .
Faktor penopang pendapatan bersumber dari peningkatan rata-rata harga jual minyak kelapa sawit sebesar 45% menjadi Rp 9.037/kg. Dukungan produksi berdampak pula kepada pendapatan perusahaan.
“Selain itu, faktor cuaca mempengaruhi produksi TBS pada kuartal pertama tahun ini,” kata Santosa, Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk dalam keterangan persnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu, 10 Juni 2020, yang dilaksanakan secara live streaming.
Penyelenggaraan RUPST dengan live streaming ini dalam rangka menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemik covid-19.
Dari aspek operasional, pada kuartal I tahun 2020, produksi TBS Astra Agro turun 8,5% dari 1,21 juta ton menjadi 1,1 juta ton. Produksi minyak sawit mentah (CPO) turun 14,6% dari 415 ribu ton menjadi 354 ribu ton. Produksi olein meningkat 20,9% dari 83,6 ribu ton menjadi 101,1 ribu ton.
Imbas positif pendapatan berdampak kepada pertumbuhan laba bersih sebesar 892% menjadi Rp 371,06 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
“Dengan kenaikan itu, laba per saham juga meningkat 891,72% dari Rp 19,44 pada kuartal I tahun 2019 menjadi Rp 192,79 pada kuartal I tahun 2020,” kata Santosa.
Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan sepanjang tahun 2020, Astra Agro menerapkan rencana strategis antara lain melanjutkan program intensifikasi, mekanisasi dan automasi melalui penerapan inovasi teknologi. Selain itu, Astra Agro juga melakukan penelitian untuk mengembangkan benih unggul dan aplikasi terapannya, serta melanjutkan operasi industri hilir juga menggulirkan program peremajaan tanaman (replanting).
Dalam meningkatkan volume penjualan, Astra Agro terus melakukan pengembangan kerja sama dengan kebun masyarakat sekitar. Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan tata kelola bisnis yang berkelanjutan dengan menjalankan empat pilar Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yakni pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan.
Pada RUPST yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2020 ini juga disahkan susunan komisaris baru yaitu Johannes Loman menggantikan Djony Bunarto Tjondro dan mengangkat Ari Dono Sukmanto sebagai Komisaris Independen.
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Chiew Sin Cheok
Komisaris : Johannes Loman
Komisaris Independen : Sidharta Utama
Komisaris Independen : Angky Utarya Tisnadisastra
Komisaris Independen : Ari Dono Sukmanto
Direksi
Presiden Direktur : Santosa
Wakil Presiden Direktur : Joko Supriyono
Direktur : Mario C. S. Gultom
Direktur : Rujito Purnomo
Direktur : M. Hadi Sugeng Wahyudiono
Direktur : Nico Tahir
Direktur : Said Fakhrullazi