JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Wilmar International masuk bisnis pengolahan gabah dan beras di Indonesia. Kelompok usaha ini mengakuisi PT Lumbung Padi Indonesia, pabrik penggilingan gabah dan pengolahan beras yang modern dan berskala besar.
Pembelian dilakukan anak usaha Wilmar, PT Sentratama Niaga Indonesia (PT SNI), yang mengakuisisi 51% kepemilikan saham di PT Lumbung Padi Indonesia.
Dalam keterangan perusahaan di Bursa Singapura, disebutkan bahwa Wilmar membeli 25.500 saham dengan nilai Rp 25,5 miliar. Akuisisi saham sebesar 51% ini mewakili dari total modal saham yang ditempatkan dan disetor PT Lumbung Padi Indonesia (“PT LPI”) dari Farma International Pte. Ltd., pihak yang tidak terkait dengan Wilmar.
Pasca akuisisi ini, maka PT LPI telah menjadi anak perusahaan tidak langsung dari Wilmar. Sebagai informasi, PT Lumbung Padi Indonesia berlokasi di Desa Jasem, Mojokerto, Jawa Timur. Produk beras yang dijual perusahaan adalah Beras Prima dan Beras Lumbung Padi Indonesia.
Berdasarkan penelusuran redaksi, pabrik penggilingan gabah dan beras ini dimiliki Rachmat Gobel, pengusaha nasional. Peresmian pabrik ini dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Suswono didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Syaifullah Yusuf dan Bupati Mojokerto Mustafa Kemal Pasha, pada 8 September 2014. Pabrik ini berkapasitas produksi 30 ton per hari, seperti dikutip dari laman detik finance.
Dalam setahun pabrik ini diperkirakan mampu menghasilkan beras hingga 150.000 ton. Teknologi pabrik ini bekerja sama dengan Satake Corporation dapat meningkatkan produksi panen karena praktis tidak ada gabah yang terbuang (zero waste).
Di awal berdirinya PT Lumbung Padi Indonesia, nilai investasi pabrik ini diperkirakan US$ 21 juta atau sekitar Rp 189 miliar. Salah satu sumber dana pembangunan adalah Overseas Private Investment Corporation. Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 6 hektare, sebagaimana dilansir dari situs okezone.com.