JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Ratusan peserta dan para pembicara webinar “Permasalahan, Prospek dan Implikasi Sawit Sebagai Tanaman Hutan” terkejut dengan gangguan sepanjang acara berlangsung.
Gangguan ini dilakukan hacker yang mengaku dari Singapura dan Vietnam. Hacker menyerang jalannya acara webinar dengan mengirimkan pesan dan video tidak senonoh.
Prof. Yanto Santosa, Guru Besar IPB University, merasa geram dengan gangguan para hacker ini.
“Selama ini tidak pernah ada hacker yang mengganggu webinar sawit. Kenapa topik webinar kali ini banyak diserang hacker. Ya Pasrahkan saja kepada Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Penyayang, semoga mereka diberi Hidayah, ujar Prof Yanto.
Ia menengarai banyak pihak tidak suka dengan pemilihan topik sawit dalam kawasan hutan.
“Kalau motifnya disebabkan oleh ketidaksetujuan terhadap topik yg dibahas di seminar nasional. Maka tindakan penyerangan jelas merupakan gangguan terhadap kebebasan mimbar akademik di universitas,” tegasnya.
Dr. Gulat ME Manurung, Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) yang hadir secara langsung mengakui serangan hacker ganas dan tidak beradab.
“Ini merupakan “perang” medsos, semua petani sawit di 152 Kab Kota di 22 DPW Provinsi APKASINDO harus siap dengan gangguan-gangguan jahat terhadap sawit demikian juga kepada jurnalis petani sawit yang sudah mengikuti kursus Jurnalis di 3 simpul nasional : Sumatera Banten, Kalimantan dan simpul Sulawesi Papua, harus bangun dan bangkit melawan hal jahat seperti ini.
“Apa yang dikaji pada Seminar Nasional ini adalah sangat ilmiah dan dikaji oleh Fakultas Ilmu Kehutanan dan Lingkungan IPB,” ujar Gulat.
Lihat saja narasumbernya semua berlatar belakang ilmu Lingkungan dan Kehutanan, seperti Dr Naresworo Nugroho (Dekan Fak Kehutanan dan Lingkungan), Dr Sigiy Sunarta (Dekan Fak Kehutanan UGM), Dr Bambang Irawan (Ketua Jurusan Kehutanan Univ Jambi), Prof Dr Jatna Supriatna (UI), Prof Sudarsono, Prof Yanto Santoso, Dr Sadino, Dr. Haryadi, Prof Budi Mulyanto dan banyak lagi akademisi dari seluruh Indonesia