MANOKWARI, SAWIT INDONESIA – Pemerintah mendukung percepatan pembangunan pabrik sawit petani di Papua Barat untuk membantu penyerapan hasil panen dan meningkatkan kesejahteraan petani. Rencananya pabrik sawit berkapasitas 15 Ton TBS per jam akan dibangun oleh Koperasi Produsen Arfak Sejahtera.
Dalam sesi dialog, Wapres Ma’ruf Amin terkejut ketika mengetahui petani sawit hilang pendapatan karena tidak adanya pabrik sawit.
“Penghasilan sekarang berapa?” tanya Wapres.
“Macet (pendapatan) pak. Karena pabrik (sawit) Medco terbakar,” ujar petani serempak.
Wapres menjawab, “Segera akan dibangun pabrik di sini.”
Karena itulah, Wapres Ma’ruf Amin sangat setuju apabila pabrik sawit petani segera dibangun supaya petani memperoleh pendapatan lagi.
“Saya perintahkan percepat pembangunan pabrik sawit petani. Karena pabrik sawit Medco terbakar, sedangkan petani harus jual panennya jauh sekali sampai ke Makasar. Percepat saja, ini darurat,” ujar Wapres RI K.H Ma’ruf Amin dalam jumpa pers yang didampingi Ketua Umum DPP APKASINDO Dr. Gulat ME Manurung dan Dorteus Paiki, Ketua Koperasi Produsen Arfak Sejahtera.
Pernyataan ini disampaikan Wapres RI dalam acara Peninjauan Program Peremajaan Sawit Rakyat Seluas 2.044 Ha Sekaligus Pencanangan dan Penyerahan Rekomtek Pabrik Kelapa Sawit Rakyat, di Kampung Wasige, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu (15 Juli 2023).
Wapres K.H Ma’ruf Amin juga mendukung kegiatan Peremajaan Sawit Rakyat dalam rangka mengganti tanaman sawit petani yang tidak produktif dan sudah tua.
“Seterusnya akan ada peremajaan lagi sampai 9000 hektare termasuk sawit rakyat disini. Apresiasi kepada Produsen Arfak Sejahtera yang membantu petani melakukan penanaman kembali,” kata Wapres.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Gulat ME Manurung, Ketua Umum DPP APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) menyambut baik kunjungan Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin untuk meninjau kegiatan peremajaan sawit rakyat yang sudah berhasil tertanam seluas 2.044 Ha.
“APKASINDO sebagai organisasi petani kelapa sawit terbesar di Indonesia telah mengajukan pendirian pabrik kelapa sawit untuk petani sebagaimana amanah Presiden Jokowi dan dipertajam melalui audiensi dengan Bapak Wakil Presiden RI sebanyak dua kali untuk melaporkan perkembangan sawit rakyat di seluruh Indonesia termasuk capaian program BPDPKS tersebut,” ujar Gulat ME Manurung.
Paiki Dorteus, Ketua Koperasi Produsen Arfak Sejahtera sangat berterimakasih kepada semua pihak, terkhusus kepada Bapak Wakil Presiden, Kementerian Pertanian, BPDPKS, Bupati Manokwari, Gubernur Papua Barat dan tentunya APKASINDO yang tidak pernah Lelah mendampingi petani sawit Papua Barat untuk PSR dan pendirian PKS ini.
“Dengan segala keterbatasan kami, tanpa Bapak Ibu sekalian mustahil bagi kami untuk mendirikan pabrik sawit. Kami berjanji akan menjadikan PKS ini sebagai teladan bagi semua petani sawit sehingga akan menambah semangat saudara kami petani sawit yang tersebar dari Aceh sampai Papua,” ujar Paiki.
Koperasi Produsen Arfak Sejahtera memiliki luas perkebunan sawit sebesar 9.400 Ha yang tersebar di 3 kecamatan/distrik yaitu Warmare, Prafi, Masni. Perkebunan sawit ini berasal dari Pola PIR seluas 4.400 Ha, KKPA seluas 3.000 Ha dan Program Pemerintah Daerah seluas 2000 ha. Total anggota Koperasi Produsen Arfak Sejahtera ini adalah 4.998 KK dengan rata-rata kepemilikan 1,88 hektar per KK.