KAMPAR, SAWIT INDONESIA – Program Santripeneur Sawit menunjukkan keberhasilan dalam pemberdayaan santri di bidang ekonomi. Kegiatan pembibitan sawit menjadi pilihan para santri untuk terjun di usaha kelapa sawit.
Apresiasi disampaikan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meninjau kegiatan Santripreneur berbasis sawit di Pondok Pesantren (Ponpes) Teknologi Riau, Jl. Lintas Sumatra No.20, Pekanbaru, Riau.
Pendampingan santripeneur sawit ini dilakukan oleh APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia), Wapres melakukan panen perdana pembibitan sawit santri; penanaman kecambah sawit hybrid bersama 100 santri dari berbagai pondok pesantren yang datang dari Aceh sampai Papua; serta pengenalan teknologi proses pengolahan pabrik minyak makan merah (M3).
“Ini suatu kolaborasi menurut saya bagus sekali dan melibatkan santri. Ini kita memang ingin pesantren jadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat, baik ekonomi sektor keuangan, sektor riil, juga sektor produksi,” ucapnya.
Disamping itu, Wapres juga menyaksikan penyerahan secara simbolik oleh Gubernur Riau Syamsuar, sumbangan kecambah sawit sebanyak 10.000 kecambah hybrid kepada Pengelola Pondok Pesantren Teknologi Riau. Adapun sumbangan ini berasal dari Sinarmas sebanyak 5.000 kecambah (jenis DxP Damimas) dan Surya Dumai (DxP First Resources) sebanyak 5.000 kecambah. Kecambah ini akan ditangkar oleh Santripreneur dan kemudian akan disalurkan untuk program peremajaan sawit rakyat.
Lebih jauh Wapres mengungkapkan, kelapa sawit hanya tumbuh di Indonesia dan Malaysia. Untuk itu, potensi tersebut harus dimanfaatkan.
“Sawit ini hanya (tumbuh) di Indonedia dan malaysia yang dunia ini tidak memiliki, ini potensi. Tapi kalau ini tidak kita kembangkan dan terus kita inovasi-inovasi produknya tentu tidak memberikan manfaat dan maslahatan,” jelas Wapres mengingatkan.
Sebagai informasi, santripreneur adalah program yang diluncurkan oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin pada Oktober 2020 lalu. Pesantren yang tersebar di seluruh wilayah tanah air berjumlah sekitar 28.194, dimana 44,2% atau sekitar 12.469 diantaranya berpotensi untuk pengembangan ekonomi. Melalui program ini, pesantren yang berada di daerah- daerah penghasil komoditi sawit diharapkan akan dapat berperan dalam menggerakkan roda perekonomian daerahnya terutama pada masa pemulihan ekonomi ini.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APKASINDO, Dr. Gulat ME Manurung, MP.,C.IMA, menjelaskan bahwa program santripreneur pembibitan sawit hibrid ini adalah turunan dari Program Santripreneur UMKM Berbasis Sawit yang dicanangkan oleh Wakil Presiden Oktober 2020 lalu.
“Sejak di launching oleh Wakil Presiden Program Satripreneur, APKASINDO langsung ambil peran untuk mensukseskannya. Karena memang sesuai arahan Wapres Program Santripreneur ini harus dikerjakan tiga entitas. APKASINDO adalah salah satunya yang bekerjasama dengan Pondok-Pondok Pesantren dan sudah berjalan di dua provinsi, Riau dan Kalimantan Barat,” kata Gulat.
Setelah APKASINDO melakukan beberapa kali rangkaian kegiatan persiapan SDM terhadap Santri dan alumni ponpes tentang aspek agronomis kelapa sawit dan hilirisasi sawit, maka selanjutnya dilakukan pembangunan Pusat Pembibitan Kelapa Sawit di Pondok Pesantren Teknologi. Tepatnya pada 2 September 2021, Wakil Presiden meresmikan Pusat Pembibitan Kelapa Sawit Kerjasama APKASINDO dengan Ponpes Teknologi Riau.
Rangkaian kegiatan menuju pembangunan pusat pembibitan tersebut dimulai dari pelatihan “Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) Pondok Pesantren di Perkebunan Sawit Melalui Kegiatan Pembibitan Guna Mendukung Program Peremajaan Sawit Rakyat dan Santripreneur” Februari 2021. Lalu dilanjutkan dengan pelatihan tahap kedua (Oktober 2021) untuk menguasai informasi dan pengetahuan perkelapasawitan mulai dari penanaman, perawatan, hingga pengolahan.
Pelatihan tahap satu dan dua yang didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) ini, di khususkan kepada Ustad dan Alumni Pondok Pesantren (ITMAM Riau) yang tertarik dibidang sawit, totalnya mencapai 250 orang yang berasal dari 55 Pondok Pesantren se Riau dan ITMAM.