Jakarta, SAWIT INDONESIA – PT Teladan Prima Agro Tbk mencatat pertumbuhan positif di sepanjang 2023 dari segi produksi dan penjualan. Dengan luas lahan tertanam mencapai 60.947 hektare di Kalimantan Timur, produksi minyak sawit emiten berkode TLDN ini tumbuh 9% menjadi 327.688 ton dan minyak kernel naik 4,6% menjadi 52.207 ton.
Kenaikan produksi CPO ini dipengaruhi rata-rata produksi TBS per hektar pada tahun 2023 untuk tanaman inti sebesar 22,3 Ton/ha mengalami kenaikan sebesar 1,2% dibandingkan 22,0 Ton/ha pada tahun 2022. Total produksi TBS sawit perkebunan inti perusahaan mencapai 1,06 juta ton atau tumbuh 1% dari tahun 2022 sebanyak 1,05 juta ton.
Lalu bagaimana dengan capaian pendapatan perusahaan? Dikutip dari data perusahaan bahwa pendapatan terkerek 10,9% menjadi Rp 4 triliun sepanjang 2023, dibandingkan tahun sebelumnya berjumlah Rp 3,61 triliun. Adanya pertumbuhan pendapatan ini ditopang oleh meningkatnya volume penjualan CPO sebesar 17,5%.
Ciamiknya kinerja Teladan Prima Agro juga dipengaruhi profil tanaman yang sebagian besar memasuki usia prime. Perkebunan kelapa sawit terdiri dari 97% tanaman prima, 2% tanaman muda dan 1% tanaman belum menghasilkan dengan rata-rata usia 14,1 tahun.
Saat ini, perusahaan mengelola 6 unit pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 335 ton TBS/jam. Saat ini, memiliki maksimum kapasitas olah per tahun sekitar 1,6 Juta Ton TBS. Sepanjang 2023, utilisasi pabrik kelapa mencapai 81,6%. Lalu, total kapasitas storage tank meningkat dari 41.100 Ton menjadi 43.500 Ton.
Di tahun ini ada sejumlah rencana perusahaan untuk meningkatkan kinerja produksinya antara lain Fokus pada peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya operasional melalui inovasi agronomi, teknologi dan transformasi digitalisasi seperti penggunaan satelit melalui TPTS dan TGM, Perbaikan infrastruktur dan sarana penunjang produksi, Penyelesaian Pembangunan Kernel Crushing Plant dan Biogas Power Plant sebagai implementasi komitmen keberlanjutan dan langkah awal hilirisasi produk berbasis kelapa sawit.