PT Pundi Abadi Intisari memperkuat sarana dan prasarana infrastruktur yang dimilikinya supaya produk yang dikirim tidak terlambat sampai ke customer. Itu sebabnya, perusahaan menyediakan gudang, dermaga, trucking dan telah dilengkapi dengan kapal laut pengangkut barang.
PT Pundi Abadi Intisari telah berpengalaman sembilan tahun lamanya dalam dunia distribusi pengiriman pupuk khususnya kepada industri kelapa sawit. Sebagai distributor yang telah berpengalaman, perusahaan sangat memahami pentingnya ketepatan waktu pemupukan. Itu sebabnya, perusahaan berkomitmen menjaga permintaan konsumen supaya pupuk yang dijualnya tiba tepat waktu dan sesuai volume.
William Satria Widjaja, Direktur PT Pundi Abadi Intisari menjelaskan permintaan pupuk yang semakin tumbuh setiap tahun menuntut perusahaan untuk berpikir kreatif dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Strategi yang telah dijalankan dengan pengembangan infrastruktur logistik seperti gudang dan sarana transportasi dalam mempermudah dan mempercepat proses pengiriman pupuk kepada pelaku usaha perkebunan. Saat ini, perusahaan telah memiliki gudang penyimpanan di empat kota yaitu Dumai, Sampit, Pekanbaru, dan Lampung.
“Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan fokus mengembangkan infrastruktur dan gudang untuk menjangkau pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Dengan kehadiran gudang ini, perusahaan dapat menggunakannya sebagai tempat muatan transit pupuk sementara. William Satria Widjaja memaparkan kapasitas gudang yang dimiliki dalam jumlah besar sehingga setiap pengiriman dalam skala besar pasti dapat transit di gudang.
Di Dumai, kata William, terdapat dua gudang yang dibangun oleh perusahaan dengan kapasitas 20 ribu ton setiap gudangnya.
Sedangkan, gudang yang berada di Sampit berjumlah 17 gudang yang terdiri dari 16 gudang yang masing-masing berkapasitas tiga ribu ton. Lalu, satu gudang lagi hanya berkapasitas lima ribu ton. “Ini berarti, untuk di Sampit saja kita sudah punya fasilitas gudang yang cukup sekali untuk dapat menampung 53 ribu ton pupuk,”kata William.
Untuk di daerah lainnya, PT Pundi Abadi Intisari sudah membangun gudang logistik di dua wilayah yaitu Pekanbaru dan Lampung. Menurut William, ada empat gudang di Pekanbaru yang kapasitas gudangnya mencapai 15 ribu ton. Di Lampung, sudah ada dua unit gudang logistik yang masing-masing berkapasitas 20 ribu ton.
Tak hanya penyediaan gudang, PT Pundi Abadi Intisari membangun infrastruktur transportasi di beberapa wilayah seperti dermaga di Sampit. Strategi ini digunakan mendukung pembongkaran pupuk dari kapal ke darat tidak terhambat karena sudah ada dermaga sendiri yang juga didukung oleh ijin Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang berlaku untuk seluruh Indonesia. Menurut William, dermaga yang dimiliki sendiri lebih memudahkan dan mempercepat pupuk untuk dapat dibongkar dari kapal. Kalau sebelumnya membongkar 7000 metrik ton pupuk di Sampit perlu waktu sampai 1,5 bulan, setelah mempunyai dermaga prosesnya lebih cepat hanya membutuhkan maksimal 10 hari saja.
“Dengan mempunyai dermaga sendiri, kami lebih mudah mengatur tenaga kerja. Dalam sehari, ada tiga shift waktu kerja,”ujar William.
Selain itu, perusahaan memperkuat sarananya dengan kendaraan alat berat seperti excavator, loader, forklift, conveyor serta alat pengantongan (bagging scale) yang di pakai di pelabuhan. “Kita investasi trucking. Untuk saat ini, kita sudah punya 53 unit truk di Kalimantan,” kata William.
Dengan pola manajemen distribusi yang tertata mulai dari infrastruktur dan manajemen, jelas PT Pundi Abadi Intisari dapat bersaing dengan distributor pupuk lain dan mendapatkan kepercayaan konsumen. Tercatat, sudah ada beberapa perusahaan perkebunan yang menjadi klien antara lain Sinar Mas Grup, Salim Grup, PT Cargill, PT Bumitama Gunajaya Agro, PT Musimmas, PT Kuala Lumpur Kepong, PT Sampoerna Agro , PT. Ciliandra Perkasa, dan perusahaan lainnya.
JAMINAN MUTU
Supaya kualitas pupuk sesuai harapan konsumen, PT Pundi Abadi Intisari menjual pupuk yang bermerek dan kualitas tinggi. Maka dari itu, pupuk yang dijual ke kebun langsung disuplai dari produsen, misalkan dari dalam negeri berasal dari pabrik BUMN yaitu PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Sriwijaya dan PT. Petrokimia Gresik. Adapula, pupuk Rock Phosphate yang berasal dari ElNasr – Mesir, KCL yang berasal dari Rusia, dan TSP. Terdapat pula, pupuk dolomit yang diolah dari unsur magnesium berkadar tinggi yang langsung diambil dari sumbernya di Gresik, Jawa Timur.
“Ini pula yang membedakan PT Pundi Abadi Intisari dengan perusahaan distributor lainnya. Soalnya, kita tetap melakukan spesifikasi dan diversifikasi produk pupuk yang seimbang dengan pengembangan infrastruktur dan gudang logistik di setiap wilayah,” ungkap William penuh semangat. Kedepannya kita juga akan mengembangkan gudang dan pelabuhan di Surabaya untuk menjangkau daerah Indonesia bagian Timur.
Melihat kondisi PT Pundi Abadi Intisari yang cukup dinamis dalam menjalankan proses bisnisnya sebagai distributor pupuk. Tak heran, jika perusahaan ini mendapatkan permintaan pupuk yang cukup berlimpah. Misalnya, pada tahun lalu permintaan pupuk urea mencapai sekitar 300 ribu ton .Adapula pupuk fosfat yang jumlah penjualannya mencapai 100 ribu ton. Sedangkan, penjualan pupuk NPK berjumlah sekitar 50 ribu ton dan pupuk Dolomit di kisaran 5 ribu ton setiap bulan.
Kendati harga CPO rendah semenjak akhir tahun kemarin. William optimistis permintaan konsumen setidaknya akan sama seperti tahun lalu karena nilai tambah yang dimiliki perusahaan.
“Buruknya cuaca dan harga CPO di awal tahun ini memang dapat berpengaruh terhadap permintaan,” ujar William.
Edward Satria Widjaja Direktur Operational PT Pundi Abadi Intisari mengatakan telah menyiapkan strategi dengan penguatan kapasitas gudang dan infrastruktur. Kemudian, perusahaan melakukan diversifikasi produk pupuk yang ditawarkan kepada customer untuk tetap dapat kompetitif. Keunggulan perusahaan telah terbukti dengan pemberian sertifikat ISO 9001:2000 yang berarti kemampuan perusahaan ini tidak perlu lagi diragukan. (Hendro R/Qayuum)