Makassar, SAWIT INDONESIA – Dari total peserta pelatihan 160 orang, di antaranya 26 orang (terdiri dari 23 penyuluh dan 3 petani sawit) dari Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, mendapatkan modul pelatihan “Penguatan Kelembagaan”. Pelatihan ini diadakan selama 10 hari, 16 – 25 Mei 2024, di salah satu hotel di Makassar.
Diketahui, pelatihan tersebut diselenggarakan lembaga pelatihan dan pendidikan – AKPY STIPER – sebagai implementasi program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian.
Dalam pelaksanaannya selama lebih dari satu pekan memberikan kesan yang diungkapkan oleh Anjas Yusuf salah satu dari peserta (penyuluh) kelas Penguatan Kelembagaan.
Ia menyampaikan pengalaman dan kesannya selama mengikuti pelatihan. Setelah mengikuti pelatihan, kami menambah power dengan ilmu yang telah didapat.
“Kami juga memiliki modal untuk lebih dekat lagi dengan petani, mendampingi petani sawit untuk membentuk dan memperkuat kelembagaan petani sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” kata Anjas.
“Kami ke depan akan bersama-sama dengan petani sawit untuk membentuk kelembagaan petani yang sejati. Dan akan memberikan dukungan kepada petani agar dapat mengelola kebunnya dengan benar sesuai dengan standar atau SOP-nya. Target pertama akan mendampingi petani sawit untuk meremajakan kebunnya yang usia tanamannya sudah tidak lagi produktif, untuk mengganti dengan tanaman baru dengan bibit yang berkualitas,” imbuhnya.
Peserta kelas Penguatan Kelembagaan mendapat materi antara lain Pengembangan Kelembagaan Pekebun, Manajemen Kemitraan, Kepemimpinan Kelembagaan Pekebun, Administrasi Keuangan dan Program Tabungan, Perencanaan Ekonomi Rumah Tangga, Pengelolaan Kelapa Sawit Berkelanjutan.
Direktur AKPY STIPER, Dr. Sri Gunawan, S.P, M.P, IPU, mengatakan pihaknya berharap dari penyuluh-penyuluh yang mengikuti pelatihan kelas (modul) Penguatan Kelembagaan, dapat meningkatkan (update) program untuk petani sawit Luwu Timur.
“Bisa mengakses program lain dari BPDPKS, misalnya program Sarpras untuk mendukung pengelolaan kebun sawit dari intensifikasi dan perbaikan jalan produksi,” ujarnya, pada Kamis (23 Mei 2024), di Makassar.