• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Sunday, 26 March 2023
Trending
  • Pastikan Stok Pangan Aman Saat Ramadhan
  • Berhasil Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit
  • Sambut Bulan Suci Ramadan, ID FOOD Gelar Tarhib Ramadan
  • Kementerian ESDM Dukung Pemanfaatan EBT Sektor Swasta
  • KLHK dan MA Perkuat Kerjasama Bidang Hukum Perlindungan LHK
  • PTPN Akan Segera Membentuk Dua Sub Holding, Sub Holding PalmCo dan Sub Holding SupportingCo
  • Pemerintah Memiliki Komitmen Sangat Kuat Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK), Dibuktikan Dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC)
  • Pemerintah Memastikan Kestabilan Harga dan Keamanan Stok Pangan Jelang Ramadan
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Tinjauan Herbisida Parakuat Diklorida Dalam Berbagai Aspek
Berita Terbaru Hama Penyakit

Tinjauan Herbisida Parakuat Diklorida Dalam Berbagai Aspek

By Redaksi SIOctober 2, 20203 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
107 Hama Penyakit Parakuat scaled
107 Hama Penyakit Parakuat scaled
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Pengendalian gulma merupakan manajemen penting untuk mengatasi organisme pengganggu tanaman (OPT) di perkebunan sawit. Herbisida berbahan akifpara kuat diklorida telah lama digunakan kalangan pekebun. Banyak nilai tambah aplikasi herbisida parakuat terhadap sektor pertanian dan perkebunan.

Potensi terjadinya residu senyawa parakuat dan kontaminasi hewan dan organisme tanah serta perairan sangat mungkin terjadi. Namun demikian, dengan memerhatikan sifat dan tingkah laku dari senyawa parakuat diklorida menunjukkan aplikasi tergolong aman. Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Kementerian Pertanian RI pada 2018 menganalisis residu parakuat pada tanah di 6 provinsi antara lain Riau, Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Selatan hasilnya menunjukkan bahwa residu yang terdeteksi semuanya di bawah ambang batas aman sesuaia turan Lembaga resmi.

Informasi tersebut diungkapkan Asep Nugraha Ardiwinata, Peneliti Madya Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Kementerian Pertanian RI dalam Buku Profil Keamanan Dan Penggunaan Herbisida Parakuat Diklorida yang diterbitkan IPB Press, Juni 2020. Buku ini setebal 212 halaman ini berisi 14 bab yang membahas herbisida parakuat diklorid dari berbagai tinjauan. Adalah 10 penulis yang menyusun buku ini dengan latar belakang beragam seperti akademisi, pemerintah, dan peneliti.

Baca juga :   CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

Dadang, KetuaPengurus Pusat Perhimpunan Entomologi Indonesia, menjelaskan salah satu OPT yang perlu dikendalikan di lapangan adalah gulma. Gulma merupakan tumbuhan yang tidak diinginkan tumbuh di suatu lahan dan menyebabkan kerugian karena terjadi persaingan penggunaan tanah, air, unsur hara, dan ruang sehingga mengganggu kehidupan manusia. Selain itu, beberapa jenis gulma menghasilkan senyawa alelopati yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman budidaya bahkan dapat mematikannya. Kerugian lain adalah gulma memiliki kemampuan lebih tinggi dalam penyerapan unsur hara dari pada tanaman budidaya. Apa lagi gulma mempunyai kemampuan adaptasi lebih tingggi sehingga tumbuh dan berkembang lebih cepat dari pada tanaman budidaya.

Berpijak dari persoalan tersebut, pengendalian gulma perludi lakukan baik melalui kimiawi dan non kimia. Cara pengendalian  gulma kimiawi lebih banyak banyak menggunakan herbisida salah satunya berbahan aktif parakuat diklorida– lebih dikenal sebagai parakuat.

Herbisida ini banyak digunakan utamanya untuk pertanaman perkebunan seperti kelapa sawit, karet dan kakao, namun juga digunakan untuk mengendalikan gulma pada pertanaman pangan dan juga hortikultura.

Baca juga :   Indonesia Membantu Bibit Kelapa Sawit Ke Ratusan Petani Kecil Honduras

Dalam Bab I, Denny Kurniadie dkk membagi cara kerja herbisida menjadi dua tipe: herbisida kontak dan sistemik. Herbisida kontak membunuh bagian gulma yang mengalami kontak langsung. Tipe ini memiliki kelebihan dalam pengendalian gulma karen lebih cepat. Tetapi tidak efektif untuk mengendalikan gulma tahunan lantaran tidak mampu mencapai bagian tanaman tanaman di dalam tanam seperti rhizoma, akar, dan umbi gulma. Jenis herbisida kontak antara lain parakuat, bromoksinil, dan bentazon.

Baca juga :   Strategi Meraih Produktivitas Pertanian Berkelanjutan

Sementara itu, herbisida sistemik dapat mengendalikan gulma dengan cara masuk proses metabolisme setelah terserap gulma dan sangat efektif mengendalikan gulma tahunan karena herbisida diserap oleh gulma dan dapat mengganggu metabolisme gulma hingga kejaringan di bawah permukaan tanah. Salah satu contoh herbisida sistemik adalah glifosat, metal metsulfuron.

Selanjutnya, herbisida juga dapat dibagi berdasarkan selektivitas, waktu aplikasi, dan mode of action. Dengan begitu masyarakat memiliki keleluasaan untuk memilih herbisida yang akan digunakan sesuai dengan tanaman, tujuan penggunaan, target gulma, kondisi iklim, dan sebagainya.

(Selengkapnya dapat di baca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 107)

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Pastikan Stok Pangan Aman Saat Ramadhan

2 days ago Berita Terbaru

Berhasil Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit

2 days ago Berita Terbaru

Sambut Bulan Suci Ramadan, ID FOOD Gelar Tarhib Ramadan

2 days ago Berita Terbaru

Kementerian ESDM Dukung Pemanfaatan EBT Sektor Swasta

2 days ago Berita Terbaru

PTPN Akan Segera Membentuk Dua Sub Holding, Sub Holding PalmCo dan Sub Holding SupportingCo

2 days ago Berita Terbaru

Pemerintah Memiliki Komitmen Sangat Kuat Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK), Dibuktikan Dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC)

2 days ago Berita Terbaru

Pemerintah Memastikan Kestabilan Harga dan Keamanan Stok Pangan Jelang Ramadan

2 days ago Berita Terbaru

Jaga Ketersedian Pangan Jelang Ramadan

3 days ago Berita Terbaru

Strategi Meraih Produktivitas Pertanian Berkelanjutan

3 days ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 1 month ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 4 days ago1 Min Read
Latest Post

Pastikan Stok Pangan Aman Saat Ramadhan

2 days ago

Berhasil Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit

2 days ago

Sambut Bulan Suci Ramadan, ID FOOD Gelar Tarhib Ramadan

2 days ago

Kementerian ESDM Dukung Pemanfaatan EBT Sektor Swasta

2 days ago

KLHK dan MA Perkuat Kerjasama Bidang Hukum Perlindungan LHK

2 days ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version