JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Jambore Petani Sawit Indonesia akan diadakan sebagai upaya membangun semangat kebersamaan dan persatuan di antara petani sawit. Kegiatan ini akan diadakan oleh tiga asosiasi petani yaitu Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE), dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Inti Rakyat (ASPEKPIR).
Jambore Petani Sawit Indonesia direncanakan berlangsung 21-23 Maret 2019 di Medan. Pembahasan kegiatan ini berlangsung di Kantor Sekretariat APKASINDO Riau, Pekanbaru yang dihadiri Tolen Ketaren (Ketua Umum SAMADE), Gulat Manurung (Ketua DPW APKASINDO Riau), Rino Afrino (Sekjen APKASINDO), dan Muchtar Sinaga (Ketua Panitia Jambore).
“Besar harapan kami, Jambore petani sawit akan mempertemukan petani sawit berskala nasional dan menghasilkan rasa persatuan berskala nasional dalam diri petani sawit untuk mengisi kemerdekaan,” kata Muchtar Sinaga, Ketua Panitia kepada sawitindonesia.com, Minggu (27 Januari 2019).
Muchtar menuturkan kegiatan ini mendukung kampanye pro-sawit berkelanjutan, memberikan pemahaman pentingnya menjaga kelestarian industri sawit nasional dengan konsep sawit berkelanjutan.
Dalam Jambore Petani Sawit, panitia akan mengadakan sejumlah kegiatan antara lain rencana tanam perdana PSR, Training Of Trainer PSR, seminar edukasi peningkatan produksi dan K3. Adapula kegiatan Field trip ke PPKS dan PTPN IV Kebun Adolina, serta lomba inovasi petani sawit indonesia.
Gulat Manurung menyebutkan bahwa Jambore Petani Sawit Indonesia adalah gambaran semangat petani sawit untuk menunjukkan ke dunia bahwa petani bagian yg tidak terpisahkan dari kelestarian lingkungan dan ekonomi Indonesia.
“Banyak orang meremehkan petani sawit. Tapi dengan jambore ini akan terlihat bahwa petani sawit Indonesia sangat kuat karena perkebunan sawit petani mencapai 48% yang tidak bisa dipandang remeh,” jelasnya.
Harapan dari Jambore ini, kata Gulat, mendorong pemerintah untuk menghasilkan lebih banyak lagi Produk turunan dari CPO. Paling prinsip adalah sawit Indonesia harus berdaulat, jangan dipengaruhi oleh negara asing.