Sejak pertama kali dipasarkan pada 1970, Mitsubishi tetap menjadi market leader kendaraan niaga sampai sekarang. Berencana meluncurkan 11 varian baru di tahun 2014, truk Mitsubishi siap menghadapi pasar industri sawit.
Menurunnya pasar kendaraan niaga pada 2013 hingga 2,9 persen tidak membuat Mitsubishi terkena dampak. Pangsa pasar kendaraan niaga Mitsubishi malah melonjak hingga 4,3 persen dan menguasai 46,1 persen pasar dengan mengandalkan penjualan Colt Diesel dan Fuso. Pada 2013, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai authorized distributor Mitsubishi mencetak penjualan sebanyak 66.261 unit Colt Diesel dan Fuso.
“Kami juga sukses mencapai satu juta unit penjualan untuk Colt Diesel dan Fuso pada Oktober 2013 dan hal ini merupakan prestasi yang membanggakan karena belum dapat tersaingi,” ungkap President Director KTB, Noboru Tsuji, kepada wartawan pada acara Mitsubishi Fuso Media Gathering 2014, Jumat pada pertengahan Maret kemarin.
Raihan tinggi Mitsubishi ini didominasi oleh pasar ritel, sementara sektor pertambangan dan logistik turun 15 persen dari tahun sebelumnya. Wilayah Jawa sendiri menjadi konsentrasi penjualan terbesar dengan angka 60 persen dari total penjualan.
“Tahun 2013 industri tambang dan logistik yang lesu mengakibatkan permintaan truk juga turun, namun kami mampu meraih market share tinggi karena didukung penjualan truk di pulau Jawa dari sektor consumer goods,” ujar Executive Marketing Director, Rizwan Alamsjah, pada kesempatan yang sama.
Pada tahun ini, target penjualan Mitsubishi dapat mencapai lebih dari 67.000 unit kendaraan niaga yang terdiri dari 61.000 Colt Diesel dan 6.000 Fuso.
Layanan 3S merupakan aspek yang menjadikan Mitsubishi Truk No.1 di Indonesia selama 44 tahun, maka dari itu pengembangan terus dilakukan secara berkesinambungan tiap tahunnya. Pada 2014 ini, KTB berencana untuk memperluas jaringan penjualan hingga lebih dari 250 dealer resmi sehingga dapat menjangkau lebih banyak konsumen yang tersebar di seluruh Indonesia.
Demi menjaga kepuasan konsumen, KTB memiliki layanan Truck Center yang merupakan satu-satunya pusat servis kendaraan niaga yang beroperasi setiap hari (termasuk hari libur) selama 24 jam. Saat ini terdapat 3 Truck Center yang berlokasi di Jakarta, Semarang, Medan, dan akan bertambah hingga 8 Truck Center di tahun 2014.
Untuk menjamin ketersediaan suku cadang, KTB memiliki Parts Depo yang merupakan gudang-gudang kecil berukuran 40 feet yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan spare parts berukuran sedang dan besar. Saat ini KTB memiliki 5 Parts Depo, dan akan berkembang menjadi 10 Parts Depo di tahun 2014 dengan jangkauan yang lebih luas lagi.
SIAPKAN TRUK INDUSTRI SAWIT
Penurunan sektor pertambangan dilihat Mitsubishi sebagai tantangan karena akan mempengaruhi pasar kendaraan niaga. Supaya menjaga target penjualan, Mitsubishi membidik peluang dari penjualan di segmen lain. Tahun ini, Mitsubishi berencana merilis 11 tipe kendaraan niaga terbaru di Indonesia.
“Hadirnya 11 tipe baru ini akan menambah varian Mitsubishi menjadi 30 model. Hal ini akan membantu konsumen dalam memilih kendaraan yang paling tepat bagi bisnisnya,” lanjut Rizwan.
Selain menyasar segmen consumer goods, KTB berencana meluncurkan truk varian baru yang juga dapat digunakan untuk industri sawit. Daisuke Okamoto, Operating Marketing Director KTB mengatakan pada tahun ini akan diluncurkan jenis truk baru yang dapat menunjang aktivitas pada industri sawit.
Perkembangan industri sawit yang pesat, menurut Daisuke Okamoto menjadi pertimbangan rencana KTB merilis truk khusus diperuntukkan industri sawit di waktu mendatang. “Dari dulu, kami sudah banyak konsumen di pulau Sumatera yang memang di segmen industri sawit karena kita melihat pasar sawit ini makin lama makin besar” ungkapnya ketika ditemui Sawit Indonesia pada kesempatan yang sama.
Ditanya lebih lanjut mengenai spesifikasinya, Daisuke Okamoto enggan menginformasikan lebih detail produk barunya itu. “Untuk informasi lebih lanjut ditunggu saja, nanti akan kami beritahu,” pungkas Daisuke Okamoto. (Anggar Septiadi).