• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Friday, 31 March 2023
Trending
  • Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun
  • WPI Usung Kemitraan Petani Sawit untuk Kesejahteraan Petani
  • Indonesia Berperan Penting dalam Terwujudnya Net Zero ASEAN
  • Pelaku UMKM Didorong Berkontribusi Terhadap Pengembangan dan Peningkatan Ekosistem Halal
  • Sejumlah Bahan Pokok Mengalami Penurunan
  • Karhutla di Desa Teluk Pambang Berhasil Dipadamkan
  • Uni Eropa Tidak Mengakui ISPO dan RSPO Pasca Terbitnya UU Anti Deforestasi
  • Kekaguman Republik Kongo Terhadap Aksi-Aksi Iklim Dilakukan Pemerintah Indonesi
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Strategi Perusahaan Menjaga Profitabilitas
Sajian Utama

Strategi Perusahaan Menjaga Profitabilitas

By RedaksiJune 8, 20152 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Perusahaan sawit  mengontrol biaya operasional untuk menjaga profitabilitas  ketika harga CPO sedang anjlok. Strategi lain menerapkan Best Management Practices (BMP) supaya produksi bisa lebih efisien dan efektif.

Anjloknya harga CPO sampai triwulan pertama diperkirakan berdampak kepada pendapatan perusahaan pada tahun ini. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk memilih strategi mengontrol biaya operasional dan biaya produksi untuk menjaga pertumbuhan.  

Ramzi Sastra, Direktur PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, mengatakan sulit bagi perusahaan kelapa sawit untuk mengontrol pergerakan harga CPO. Hingga tiga bulan pertama, rata-rata harga jual CPO perusahaan sebesar Rp 6.500 per kilogram. Harga ini lebih rendah 20%-25% dari  tahun lalu sekitar Rp 8.400 per kilogram.

Baca juga :   Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

“Tetapi tekanan terhadap harga CPO ini sifatnya jangka pendek karena dipengaruhi sejumlah faktor seperti permintaan edible oil,” kata Ramzi

Strategi yang diambil perusahaan, lanjut Ramzi Sastra, berusaha mengendalikan biaya di internal perusahaan. Kebijakan mengencangkan “ikat pinggang” ini bagian dari strategi emiten berkode SSMS ini ditengah lesunya harga. “Saat ini, rata-rata biaya produksi kami berkisar 226 dolar per ton, sangat efektif dibawah rata-rata industri sawit. Biaya ini kami jaga tetap di low level,” kata Ramzi.

Baca juga :   Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

Menurutnya, biaya operasional dapat dikendalikan karena perkebunan maupun pabrik dalam satu lokasi. Integrasi yang baik ini mampu mengefisienkan sarana infrastruktur dan SDM.

Dorab Mistry, Analis Harga CPO, menyebutkan tahun 2015 adalah tahun yang buruk bagi produsen kelapa sawit. Dalam sisa enam bulan berikutnya produsen diperkirakan menghadapi tantangan berat dan mesti fokus mengontrol biaya serta inovasi.

Sementara itu, PT Bakrie Sumatera Plantations (Tbk) mengambil kebijakan peningkatan produktivitas dan  keberlanjutan (sustainability). Andi Setianto, Direktur Investor Relations PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, menyebutkan berusaha membangun peningkatan produktivitas melalui serangkaian program seperti perawatan kebun dan penggunaan bibit unggul.

Baca juga :   Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

Lebih lanjut, kata Andi, produktivitas dengan menggunakan bibit unggul dengan potensi yield sampai dengan 35 ton TBS per hektare dan CPO extraction rate mencapai 25% serta potensi CPO sebesar 8,75 ton per hektare. Kalau produktivitas tinggi, volume (ton) bertambah dengan hektare yang sama, dan  biaya per ton menjadi lebih rendah.

(Lebih lengkap baca Majalah  SAWIT INDONESIA Edisi Mei-Juni 2015)

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

4 hours ago Berita Terbaru

Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

2 days ago Berita Terbaru

Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

2 days ago Berita Terbaru

BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

3 days ago Berita Terbaru

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

4 days ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

1 week ago Berita Terbaru

BPDPKS dan Majalah Sawit Indonesia Promosikan Sawit Sehat Kepada 145 UKMK Solo

1 week ago Berita Terbaru

CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

1 week ago Berita Terbaru

APKASINDO : Tuduhan Pepsico dan Campina, Lukai Petani Sawit

2 weeks ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Edisi 137 Majalah Sawit Indonesia

Edisi Terbaru 20 hours ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 1 week ago1 Min Read
Latest Post

Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

4 hours ago

WPI Usung Kemitraan Petani Sawit untuk Kesejahteraan Petani

11 hours ago

Indonesia Berperan Penting dalam Terwujudnya Net Zero ASEAN

11 hours ago

Pelaku UMKM Didorong Berkontribusi Terhadap Pengembangan dan Peningkatan Ekosistem Halal

12 hours ago

Sejumlah Bahan Pokok Mengalami Penurunan

13 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.