JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT SMART Tbk, anak perusahaan Golden Agri Resources (GAR), meluncurkan program Desa Siaga Api guna memberdayakan mencegah terjadinya kebakaran lahan serta sebagai upaya mengikutsertakan masyarakat lokal agar dapat berpartisipasi aktif mencegah kebakaran.
Untuk tahap pertama, program Desa Siaga Api ini dilaksanakan di delapan desa binaan di Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Sembilan desa lainnya akan menyusul di wilayah Provinsi Jambi pada bulan April tahun ini.
CEO Perkebunan Sinar Mas Wilayah Kalbar Susanto mengungkapkan bahwa program Desa Siaga Api ini akan berlangsung selama tiga tahun mendatang. Program ini akan dievaluasi setiap tahun bersama Pemerintah Daerah dan institusi terkait lain, untuk memastikan efektifitasnya dalam pencegahan maupun penanganan kebakaran.
“Kita semua sudah mengetahui betapa berbahayanya dampak dari kebakaran hutan dan lahan bagi manusia, terutama bagi perempuan, anak-anak, dan kelompok manula. Keterlibatan masyarakat sangat penting, karena masyarakat dapat mencegah, melakukan deteksi dini dan mengambil tindakan penanganan kebakaran dengan cepat,” ungkap Susanto dalam siaran pers.
Melalui program Desa Siaga Api, masyarakat setempat akan dilatih dan diberikan sarana dan prasarana pemadaman api. Program ini juga memberikan insentif (reward) kepada desa terbaik yang berhasil mencegah dan menangani potensi kebakaran, berupa bantuan pembangunan infrastruktur sosial tambahan, atau bantuan pendampingan teknis dari PT SMART Tbk.
Sebanyak 15 orang dari setiap desa akan dipilih dan dilatih menjadi sukarelawan Desa Siaga Api dari delapan desa. Seluruh sukarelawan akan dilatih dan didukung dalam melakukan pemantauan titik api secara efektif, serta menyampaikan informasi secara cepat ke tim penanggulangan, baik melalui surat elektronik, pesan pendek (sms), telepon, maupun cara-cara berkomunikasi lainnya.
“Pemantauan lokasi dan titik-titik api juga dilakukan dengan menggunakan teknologi drone, pesawat tanpa awak, juga sistem monitoring hot spot berbasis satelit yang hasil pengolahan datanya akan diteruskan ke Posko Satgas Desa Siaga Api di wilayah operasinya,” tambah Susanto.
SMART juga akan mendorong masyarakat aktif melakukan pemetaan batas-batas desa dan merencanakan penggunaan lahan di wilayah mereka menggunakan teknik participatory mapping. Peta ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memperjelas tugas dan tanggung-jawab setiap desa dan antar desa dalam pencegahan dan penanganan kebakaran.
Selain berfokus kepada kegiatan pencegahan dan penanganan kebakaran, SMART juga turut memberikan solusi alternatif bagi masyarakat dalam menjalankan praktik-praktik pertaniannya tanpa membakar. Termasuk pelatihan pertanian di tanah demplot (demonstration plot) yang disepakati warga, penggunaan pupuk ramah lingkungan, perbaikan tata kelola air.
“Selain meluncurkan program Desa Siaga Api, PT SMART Tbk juga telah menyiapkan lebih dari 10 ribu personil tanggap darurat, lebih dari 20 jenis peralatan pemadam kebakaran baru, dan sejumlah tenaga medis,” imbuh Susanto. (Anggar Septiadi)