MUSI BANYUASIN, SAWIT INDONESIA – Kegiatan penanaman program peremajaan (replanting) sawit rakyat telah selesai di Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan. Total lahan yang telah tertanam mencapai 4.446 hektare seperti yang ditargetkan Presiden Jokowi dalam peresmian pertama pada 13 Oktober 2017.
Kesuksesan ini tercatat dalam Kegiatan Tutup Tanam Pembangunan Sawit Rakyat, di Desa Sidorejo, Kecamatan Keluang, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (6 Agustus 2018). Hadir pula Dono Boestami (Dirut BPDP-Kelapa Sawit) dan jajaran pemda Musi Banyuasin serta kelompok tani.
Kegiatan peremajaan mulai dari persiapan sampai penanaman butuh waktu 8 bulan. Iskandar Syahrianto, Kepala Dinas Perkebunan Musi Banyuasin, menjelaskan bahwa persiapan replanting telah dimulai dari Desember 2017 dan selesai pada Juli 2018. Kegiatan ini dapat selesai dalam kurun waktu delapan bulan lamanya. Salah satu tantangan berat berkaitan persoalan iklim.
“Curah hujan yang rendah. Selama tiga minggu gak hujan akibatnya beberapa hektare lahan ditunda penanamannya. Namun, tumbang dan lubang tanam sudah siap,” kata Iskandar.
Dono Boestami, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit, mengapresiasi kegiatan replanting sawit rakyat di Musi Banyuasin yang telah mencapai target presiden. Program replanting ini mendapatkan hibah sebesar Rp 25 juta per hektare dari BPDP-Kelapa Sawit.
Menurut Dono, replanting di Musi Banyuasin dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Kunci utama adalah dukungan semua pihak mulai dari pemerintah daerah sampai kelompok tani.
“Bupati aktif maupun kadisbun aktif, juga petaninya. Di luar dana BPDP, mereka pakai modal dari dana petani, bank dan kombinasi melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat). KUR digunakan lewat Bank Sumselbabel. Sekarang, mereka mulai persiapan untuk tanam peremajaan berikutnya 2018,”ujar Dono.
Iskandar menuturkan kegiatan replanting dapat berjalan sesuai target karena dukungan sejumlah faktor. Antara lain, pelaksanaan sesuai dengan perencanaan dari tiap KUD. Adapula tim bersama yang dibentuk untuk pendampingan, pelaksanaan tumbang/chipping dilaksanakan pihak ketiga yang mumpuni.
“Dukungan lain adalah ketersediaan bibit sawit tepat waktu. Selain itu, pelaksanaan (peremajaan ) melibatkan peran serta masyarakat di tingkat lokal,”ujarnya. Salah satu sumber bibit berasal dari PPKS yaitu varietas Simalungun.
Koperasi petani setempat terbilang kreatif untuk mencari sumber dana, diluar pembiayaan BPDP-KS. Iskandar menjelaskan ada tiga pola pendanaan yang digunakan 4 KUD (Koperasi Unit Desa) peserta replanting. Untuk KUD Sumber Jaya Lestari menggunakan dana tabungan petani.
Sementara itu, KUD Mukti Jaya memakai dana tabungan petani dan kredit bank. “KPKS Tri Bakti Sentosa dan KUD Suka Makmur hanya menggunakan kredit bank,”jelas Iskandar.
Sebagai informasi, Presiden RI Joko Widodo resmi melaunching peremajaan sawit replanting seluas 4.446 hektare di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, pada 13 Oktober 2017.
Presiden Jokowi menuturkan, “Saya telah meresmikan langsung replanting sawit di Muba. Semua sudah beres. Dana ditanggung oleh pemerintah, bibitnya dikasih, jadi kurang apa.”
Bagi kebun lain yang masuk kawasan hutan sudah dikeluarkan dari kawasan hutan. Selain itu, kebun tersebut sudah bersertifikat. “Kami lakukan ini supaya kelapa sawit milik rakyat,” kata Presiden Joko Widodo kala itu.
Sumber foto: Facebook PPKS