JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) meminta semua pihak untuk sadar pentingnya program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) bagi keberlanjutan industri sawit di masa depan. Untuk itu, ego sektoral perlu dikurangi dalam upaya mendukung implementasi PSR.
“Semua pihak harus sadar bahwa PSR ini program nasional. Bukan program kementerian, dinas perkebunan atau daerah,” tegas Rino Afrino, Sekretaris Jenderal APKASINDO, saat dihubungi, Selasa (22 Januari 2019).
PSR pertama kali diresmikian Presiden Joko Widodo berkenan meresmikan langsung program replanting tersebut di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada 17 Oktober 2017. Dalam berbagai kesempatan, Presiden meminta supaya program ini benar-benar dapat dirasakan petani sawit. Karena tujuan program ini meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.
Rino mengharapkan komitmen pemerintah daerah untuk membantu partisipasi petani dalam kegiatan peremajaan. Petani mesti didampingi dan dibantu dalam upaya memperoleh bantuan dana peremajaan. Bantuan sebesar Rp 25 juta per hektar berasal dari dana pungutan sawit yang dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit.
Itu sebabnya, Rino meminta tidak ada oknum ataupun pihak tertentu yang meminta imbalan tertentu kepada petani terkait hibah peremajaan. “Jangan ada oknum tertentu yang memalak petani dengan alasan dana peremajaan. Ini program nasional yang dicanangkan Presiden Jokowi. Jangan ada yang nakal,” ujarnya.
Itu sebabnya, peran asosiasi sawit baik petani dan pengusaha seperti GAPKI sangatlah penting. Sebab, dikatakan Rino, asosiasi ini dapat mencairkan hambatan di lapangan. Sebagai contoh, ada koperasi petani sawit di Kampar yang mendapatkan persetujuan hibah replanting. Namun, kegiatan replanting tidak juga terealisasi selama setahun.
Setelah koperasi tersebut berkomunikasi dengan DPW APKASINDO Riau. Dengan sigap tim APKASINDO membantu petani mulai dari pemetaansampai kepada bujeting. Alhasil, kegiatan peremajaan dapat terealisasi. Sebagai informasi, DPW APKASINDO Riau telah memberikan pendampingan kepada beberap koperasi berkaitan peremajaan. Kendati, anggota koperasinya belum menjadi anggota APKASINDO.
Pada awal Januari 2019, APKASINDO Riau mengadakan sosialisasi PSR di Kecamatan Tapung Hilir, Riau. Sosialisasi ini dihadiri 5 KUD yaitu KUD Tunas Makmur 580 Kavling, KUD Cinta Damai 614 Kavling, KUD Karya Tani 420 Kavling; KUD Bangun Desa 828 Kavling, KUD Berkat Lestari 326 Kavling dan juga Petani Mandiri di Kecamatan Tapung hilir yang juga dihadiri Pihak Kepala Desa Setempat.