JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Sampoerna Agro Tbk mengoperasikan 2 unit Pembangkit Listrik Biogas (PLTBg) berbasis limbah cair sawit (Palm Oil Mill Effluent atau POME) yang berlokasi di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Total kapasitas 2 unit PLTBg mencapai 4 MW.
Ekadharmajanto Kasih, Presiden Direktur PT Sampoerna Agro Tbk, mengatakan Samperona Agro mendukung energi bersih terbarukan dengan pembangunan dua unit PLTBg.
“Kedua biogas bisa mengalirkan energi lewat jaringn listrik ke PLN untuk masyarakat. Diperkirakan akses listrik ini dapat mencukupi pasokan bagi 2.000 kepala keluarga” kata Ekadharmajanto dalam acara peresmian pada Kamis (17/8), di Ogan Komering Ilir.
Pembangkit biogas perusahaan menerapkam teknologi methance capture yang dihasilkan dari aktivitas bakteri pengurai limbah cair dari pabrik kelapa sawit yang dialirkan sebagai bahan bakar ke unit pembangkit listrik.
Methane adalah salah satu energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil. Selain itu, emisi GHG yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit Permata Bunda dan Selapan Jaya dapat berkurang sekitar 88% atau 65 juta kg CO2e dalam satu tahun.
“Kami mendukung percepatan program elektrifikasi pedesaan yang ditargetkan mencapai 100% pada 2019 oleh pemerintah Indonesia. Ini langkah konkrit dari komitmen kami sebagai pelaku energi bersih terbarukan,” ujar Ekadharmajanto.
PLTBg Sampoerna Agro berlokasi di pabrik sawit Selapan Jaya dan pabrik sawit Mutiara Bunda Jaya. Kapasitas pabrik sawit Selapan Jaya sebanyak 120 ton TBS per jam dan pabrik sawit Mutiara Bunda Jaya berkapasitas olah 75 ton TBS per jam. Nilai investasi masing-masing PLTBg sebesar US$3,5 juta. Total investasi mencapai US$7 juta.