JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Jhonlin Agro Raya Tbk kembali mendapatkan kontrak pengadaan biodiesel dari PT Pertamina Patra Niaga seperti di tahun lalu. Pada 2024, volume Kontrak Pengadaan Biodiesel/Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sebesar 155.919 metrik ton sebagai bagian dari program B35.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dijelaskan nilai kontrak ini mencapai Rp 1,65 triliun belum termasuk PPN dan tata cara pembayaran sebagaimana tertuang di dalam kontrak.
Direktur Keuangan PT Jhonlin Agro Raya Tbk mengatakan perjanjian tersebut dalam rangka pengadaan biodiesel/Fatty Acid Methyl Ester (FAME) periode 1 Januari-31 Desember 2024.
“Tidak terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dan PT Pertamina Patra Niaga,” kata Temmy sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa (16 Januari 2024).
PT Jhonlin Agro Raya Tbk telah ditetapkan dalam daftar Badan Usaha Bahan Bakar Nabati Biodiesel sebagaimana tercantum dalam Kepmen ESDM Nomor 149.K/2023 tentang Penetapan Badan Usaha Bahan Bakar Minyak dan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Serta Alokasi Volume Bahan Bakar Nabati Jenis Biodesel untuk Pencampuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Periode Januari-Desember 2024.
Perusahaan milik Haji Isam menjadi salah satu perusahaan yang menyalurkan 35% bahan bakar nabati jenis biodiesel. Kapasitas terpasang produksi biodiesel perusahaan mencapai 450 ribu per tahun atau 1.500 ton per hari.
Pada 2024, total alokasi penyaluran biodiesel 35% ditetapkan 13,4 juta ton. Kuota ini meningkat dari tahun 2023 13,15 juta kiloliter yang melibatkan 22 badan usaha biodiesel dan 23 badan usaha bahan bakar minyak. Secara nasional, Indonesia memiliki kapasitas produksi biodiesel hingga 19,95 juta kiloliter.