SERGAI, SAWIT INDONESIA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan Taman Socfindo Conservation dalam kunjungannya bersama Menteri Perdagangan M Lutfi, Jumat (25 Juni 2021) di Kebun Bangun Bandar, Desa Martebing, Kecamatan Dolokmasihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
“Langkah Socfindo ini sangatlah bermanfaat dan mampu memperbarui ekosistem di industri farmasi. Apalagi taman ini fokus kepada farmasi herbal. Nantinya, penemuan-penemuan seperti ini (jamu Asam Kunyit) dapat di upgrade dengan Indo Farma,” ujar Menteri Erick saat mengapresiasi temuan keluarga Socfindo tentang jamu Asam Kunyit.
Menurutnya, taman ini memiliki potensi besar dalam mengelola segala sumber daya yang ada terutama di wilayah Serdangbedagai.
Dalam kesempatan tersebut Erick juga memuji kualitas bibit sawit Socfindo. Produksi bibit sawit Socfindo mampu menembus pasar ekspor ke negara lain.
“Memang, saham kita cuma 10%. Tapi kalau di ekspor keluar negeri merek-nya tetap menggunakan nama Indonesia. Itu jadi branding Indonesia agar dipercaya dunia. “Saya yakin dari taman konservasi ini ke depannya memiliki komoditas unggulan yang bisa diekspor ke luar negeri,” ujar mantan Bos Intermilan ini.
Di saat yang sama, Principal Director PT Socfindo Indonesia, Mr Harold O Williams mengucapkan terima kasih atas kunjungan Menteri BUMN dan Menteri Perdagangan RI, ke Taman Socfindo Conservation . Taman Socfindo Conservation memiliki 483 koleksi tanaman dan 787 ramuan herbal.
“Kami mohon bimbingan Bapak Menteri dalam rangka memajukan perkebunan dan meningkatkan bibit kelapa sawit unggul. Taman Socfindo Convention ini sebagai tempat edukasi masyarakat, konservasi tanaman obat dan berperan meningkatkan SDM di seputar Perkebunan Socfindo,” ungkap Williams.
Peresmian ini turut dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Musa Rajekshah, Bupati Sergai H Darma Wijaya, dan Principal Director PT Socfindo Indonesia, Harold O Williams.

Bupati H Darma Wijaya mengatakan, taman konservasi milik PT Socfindo Bangun Bandar ini merupakan bentuk inovasi pengembangan komoditas yang berbasis wisata alam di daerah. Selain pengembangan komoditas, katanya lagi, taman konservasi ini juga sebagai taman edukasi dan pemberdayaan masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar areal perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar, imbuhnya.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, dengan berdirinya taman tersebut, maka pengembangan usaha di bidang pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan memiliki potensi yang cukup besar. Pasalnya, potensi tersebut didukung oleh areal yang memadai.
“Apabila sumber daya lahan atau taman konservasi ini terus dikelola dengan baik dan ditambah dengan masukan teknologi budidaya yang sempurna, maka pemerintah akan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ucapnya.
Bupati menambahkan, saat ini PT Socfindo adalah perusahaan perkebunan yang dianggap memiliki kreativitas dalam merancang pengembangan usaha. Hal ini ditunjukkan dari sisi pengembangan kawasan perkebunan yang kini terkoneksi dengan agroindustri, pengembangan komoditas perkebunan berbasis agrowisata ataupun pendekatan lain yang dapat memberikan nilai tambah perusahaan.
“Oleh karenanya, melalui soft opening taman konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat di Kebun Socfindo Bangun Bandar Dolok Masihul ini diharapkan mampu secara terus menerus mengembangkan inovasi usahanya demi mendongkrak kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Usai menandatangani prasasti taman konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat itu, Menteri BUMN bersama Menteri Perdagangan, Wagubsu dan Bupati Sergai berkesempatan untuk mengelilingi taman serta melihat-lihat berbagai hasil komoditas/kearifan lokal masyarakat yang tinggal di sekitar areal perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar.
sumber foto: mediacenter.serdangbedagaikab.go.id