Tahun ini, penjualan Quick Truck ditargetkan mencapai 2.000 unit. Bagi pelaku sawit, produk ini mempunyai berbagai keunggulan yang dibutuhkan di antaranya desain simpel, tangguh di segala medan, dan harga bersaing.
Petani dan perusahaan perkebunan kini patut berbangga dengan hadirnya kendaraan pengangkut buah karya anak bangsa yang diproduksi CV Karya Hidup Sentosa (KHS) yaitu Quick Truck QT-14 M dan 14 E (Elektrik). Produk yang diluncurkan sejak September 2017 sudah diterima oleh pelaku usaha. Respon positif datang dari pelaku usaha di sektor perkebunan, terutama petani dan perusahaan perkebunan sawit. Pasalnya produk pabrikan lokal asal Yogyakarta ini terbukti memudahkan mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) dari dalam kebun ke collection road.
Traktor angkut besutan pabrikan yang berdiri sejak 1953 ini memiliki nilai tambah serta mempunyai aspek penting di antaranya desain simpel, tangguh dan harga bersaing. Bodi dan suku cadang diproduksi di dua pabrik milik KHS yang berlokasi di Kota Yogyakarta dan Kulon Progo. Sedangkan untuk penggerak menggunakan mesin diesel Kubota bertenaga 14 HP.
Quick Truck QT-14 memiliki spesifikasi dengan panjang 3,5 meter, lebar 1,4 meter dan tinggi 2,1 meter. Menggunakan single gardan yakni penggerak roda belakang, Quick Truck mampu melintasi segala medan seperti lahan berbukit dan basah. Produk ini juga mampu menjelajahi 60 hektare perhari atau setara dengan 2 blok perkebunan. Jauh lebih efisien daripada menggunakan angkong atau tenaga angkut menusia seperti lazim digunakan selama ini.
Yang tidak kalah penting yaitu dengan menggunakan Quick Truk QT-14 dapat memberikan efisiensi waktu pengiriman buah. Seperti diketahui apabila buah sawit tidak cepat dibawa ke pabrik maka kadar asam lemak basah (ALB) bisa naik.
“Dengan momen ini, kami tawarkan produk dengan desain simple tetapi sangat fungsional, harga tidak mahal dan biaya operasional rendah,” ujar Gatot Sutrisno, Asisten Kepala Unit Marketing CV. Karya Hidup Sentosa, saat ditemui tim Sawit Indonesia, beberapa waktu lalu, di Medan.
Lebih lanjut, Gatot menyampaikan produk dari Quick dihadirkan untuk membantu petani/perusahaan perkebunan supaya bisa menghemat biaya. Dengan konsep ini, ternyata mendapat sambutan dari pekebun sawit. Mereka sangat antusias, bahkan ada yang ingin untuk trial produk di lapangan.
Sejak diluncurkan September lalu, Quick Truck QT 14 sudah terjual sekitar dari 600 unit. “Tahun ini kami targetkan penjualan 2.000 unit,” kata Gatot.
“Petani – petani saat ini, termasuk petani kelapa sawit, sudah mulai banyak yang berpikir perlunya costdown dengan jalan mekanisasi. Apalagi perusahan – perusahaan perkebunan kelapa sawit. Dalam hal ini, Quick siap untuk berpartisipasi membantu program mekanisasi yang sedang getol – getolnya dijalankan oleh perusahaan maupun petani kelapa sawit,” ujar Gatot.
Untuk mengakomodasi konsumen dan calon konsumen pihak Quick memiliki divisi uji coba yang khusus mengurusi trial produk di lapangan. Divisi ini bertugas mencatat konsumen yang akan melakukan trial. Baik konsumen maupun calon konsumen yang ingin melakukan trial produk di lapangan, pada umumnya ingin mengetahui kemampuan produk dan ada juga yang ingin mencoba untuk menghitung biaya operasional.
Seperti diketahui, Quick Truck merupakan produk yang memiliki aspek penting salah satunya desain sederhana yang disesuaikan dengan target pasar. Hal ini, didesain bukan tanpa maksud yaitu tak lain untuk memudahkan service jika ada kerusakan minor sehingga bisa diperbaiki sendiri. Jika harus menunggu sementara perkebunan di daerah remote sehingga jauh dari bengkel atau dealer.
“Produk ini, perbaikannya cukup sederhana. Misalnya ada kerusakan pada part tertentu dengan mudah dapat dilepas dan dipasang sendiri. Untuk spare part ketersediaan cukup tinggi karena diproduksi sendiri. Beberapa perusahaan justru minta untuk melatih mekaniknya sehingga nanti jika ada kerusakan minor tinggal minta spare part-nya,” kata Gatot.
Terkait dengan permintaan produk Quick khususnya Quick Truck QT-14 pada sektor perkebunan sawit diakui terus meningkat. Di pasar lokal, Quick Truck QT-14 mulai diterima dan menerima respon positif di wilayah sentra sawit seperti Sumatera Utara, Riau, Aceh, serta Kalimantan.
Bagi perusahaan yang akan order maka harus inden karena tingginya permintaan melebihi kapasitas produksi. KHS sudah mengantisipasi untuk menambah kapasitas produksi.
Pada prinsipnya pihak KHS selaku produsen alat pendukung pertanian dan perkebunan, siap membantu dan mendengarkan masukan baik dari teman-teman maupun konsumen untuk mengembangan produk. “Misalnya ada masukan dari konsumen untuk menambah lampu untuk kerja malam di kebun, maka kami juga merespon sesuai keinginan konsumen. Tentu ada konsekuensinya tambah lampu dan tambah accu, otomatis tambah biaya,” kata Gatot.
Dengan pertimbangan harga bersaing, produk sederhana dan spare part buatan lokal (Indonesia) menjadi pertimbangan konsumen mudah untuk menerima produk pabrikan KHS.
Thursday, 25 April 2024
Trending
- Gencarkan Sosialisasi dan Padamkan Karhutla
- Inilah Cara Penulisan Ilmiah Bagi Peserta Lomba Riset Sawit
- AKPY – STIPER dan Ditjen Perkebunan Sosialisasi Beasiswa SDM Sawit di OKI – Sumatera Selatan
- Produk Pertanian Unggulan Riau Didaftarkan Sebagai Kekayaan Intelektual
- Gapki Gelar Kick Off Tanam Perdana PSR dan Tumpang Sari Padi Gogo di Kalsel
- Kementerian Pertanian Terbitkan Rekomtek PSR 5.989 Ha di Kalsel
- BRIN Dukung Kebijakan Net Zero Emission 2060
- PLN NP Mengurangi Emisi CO2 17 juta ton co2