PT Mega Energi Sentana menawarkan sistem otomasi untuk membantu tingkatkan hasil rendemen sawit. Salah satu kelebihannya, sistem ini dapat meningkatkan kualitas buah sawit saat perebusan (sterilized) sebelum diproses pemerasan (pressing) menjadi minyak.
Beberapa pelaku sawit mulai mengaplikasikan sistem otomasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas minyak sawit dari sebelumnya. Keunggulan lainnya, efisiensi pekerja akan diperoleh karena sistem ini biasanya menggunakan dua atau tiga orang pekerja. PT Mega Energi Sentana menawarkan sistem otomasi yang berbeda dari sistem otomasi lainnya.
Rusli Djonni, General Manager Electrical & Automation Division PT Mega Energi Sentana, menjelaskan pengembangan teknologi otomasi ini dimulai dari divisi electrical design yang membantu sistem untuk proses kontrol dan intrumentasi yang digunakan dalam kegiatan pabrik sawit dan refineri.
“Divisi ini juga menjual pula peralatan seperti panel MCC, panel sincron dan kabel. Selanjutnya, dikembangkan pula pemasangan unit untuk pabrikasi dan kontruksi berdasarkan kebutuhan dari mesin. Secara bertahap, kami desain pula sistem otomasi yang terintegrasi dalam kegiatan pemrosesan kelapa sawit khususnya dan otomation line industri pada umumnya ,” ujarnya.
Dengan memakai sistem manual, pekerja bisa saja tidak akurat dalam pengoperasiannya. Hal inilah yang akan berdampak kepada penurunan produktivitas minyak sawit. Dari hasil ujicoba di lapangan, proses perebusan buah sawit di sterilizer secara manual ternyata buah berwarna hitam dan bau gosong dengan warna kusam.
Berbeda dengan sistem otomasi, kata Rusli Djonni, hasil warna buah terlihat mengkilap serta baunya juga harum. Bagaimana caranya? Proses sterilizer (rebusan) ini dari sistem manuai ke sistem Auto MES yang menggunakan Programable Logic Controller (PLC) dan touch panel untuk mempermudah pengoperasian. Melalui PLC ini, step waktu untuk proses sterilizer (steam inlet, condensate dan exhaust) lebih akurat dan terkontrol yang disesuaikan dengan karakteristik buah sawit yang akan di-sterilized.
Rusli Djonni menyatakan PLC ini akan beroperasi secara otomatis merekam data dan informasi secara historis. Dengan proses sterilizer buah sawit yang baik akan menghasilkan minyak sawit dengan persentase rendemen tinggi. Sistem otomasi telah dirancang dengan pendapat dari ahli sawit yang melalui proses penelitian bertahun-tahun sehingga didesain proses kontrol untuk rebusan sawit dengan steam, sehingga menghasilkan minyak sawit (CPO) yang lebih maksimal dengan jumlah dan kualitas buah sawit yang sama.
Menariknya, sistem ini dirancang beberapa perlakuan yang berbeda antara buah mutu bagus dan tidak. Sehingga mendapatkan hasil optimal dari operasional pabrik. Umumnya, buah sawit itu terbagi atas buah yang tidak terlalu matang, buah pasir, dan buah matang sesuai standar kualitas. “Mutu buah sawit ini akan menentukan sejauh mana tingkat rendemen dan CPO tersebut,” ujarnya. Buah sawit ini mempunyai beberapa lapisan yang harus diproses perebusannya secara benar dari lapisan ke lapisan karena jika tidak benar-benar matang secara bagus hasil minyak yang dipress keluar tidak sesuai dengan harapan.
Ditopang dengan sistem otomasi ini, menurut Rusli, berdasarkan hasil ujicoba di lapangan rendemen minyak ini bisa naik 2%-3% dari proses rebusan manual. Kenaikan rendemen yang sebesar 2% akan berdampak besar bagi produksi sawit katakan produksi CPO pabrik sebanyak 600 ton dalam satu hari, ini artinya terdapat tambahan 12 ton minyak. Maka, pelaku sawit sudah dapat balik modal dengan investasi yang dikeluarkan untuk pemasangan sistem ini.
Selain itu, sistem ini dapat mengontrol satu proses dari data akusisi atau pengumpulan data satu pabrik. “Dalam hal ini, konsumen dapat mempercayakan kepada kami untuk masalah software dan hardwarenya serta tenaga ahlinya. Teknologi otomasi ini sudah berkembang semenjak 10-12 tahun lalu,” kata Rusli.
Keunggulan utama dari produk ini, ujar Rusli, teknologi ini dapat memproses buah sawit sesuai mutunya bukan menyamakannya. Dengan pertimbangan, setiap buah itu tidak bisa diperlakukan sama proses rebusannya.
Untuk dukungan teknisi, pengguna akan terjamin kebutuhannya karena tenaga teknisi telah berpengalaman dan juga dukungan untuk after sales service. PT Mega Energi Sentana ini dibagi dua divisi yaitu electrical dan otomasi. Divisi electrical ini melayani pemasangan tegangan rendah sampai menengah, panel sincron dan panel control . Sementara, divisi otomasi ini yang melayani desain kontrol otomatis, instrumen dan proses industri secara keseluruhan.
Jourdan Wardhana, Direktur PT Mega Energi Sentana, mengatakan di bisnis posisi kami sebagai solution provider. Sebelum masuk bisnis sudah dilakukan survei pasar untuk mengetahui potensi dari bisnis otomasi ini. Makanya, tim ini dibagi dua yaitu electrical dan otomasi yang bertujuan lebih maksimal melayani kebutuhan pengguna dari aspek desain, perakitan, instalasi lapangan dan commisioning. Kebutuhan ini dapat disediakan dalam satu paket.
“Untuk itu, kami juga menyediakan transfer teknologi untuk memberikan training kepada pelanggan kami serta after sales service yang terjamin. Dengan training ini diharapkan dapat membantu customer dalam mengoperasikan dan merawat instrumen tersebut sehingga tidak banyak masalah yang ditimbulkan,” pungkas dia. (Qayuum Amri)