• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Sabtu, 28 Januari 2023
Trending
  • Pererat Kerja Sama dan Percepat Penyelesaian Perundingan FTA Indonesia-EAEU
  • KPPU Periksa Dua Saksi Dari Pihak Terlapor Dalam Sidang Migornas
  • Perkuat Mekanisasi Pertanian
  • Sesuai Putusan MK No. 34/PUU-IX/2011,Pemerintah Wajib Lindungi Hak Atas Tanah dari Klaim Kawasan Hutan
  • Pacu Produksi Tanaman Pangan 2023
  • Stok Pupuk Bersubsidi Aman di Aceh
  • BRI Berdayakan Para Pelaku UMKM Tersebut Agar Mampu Untuk Terus Meningkatkan Produktivitas dan Kualitasnya
  • Kebijakan yang Berpihak kepada Petani, Meningkatkan Ekonomi
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » PT Festo Indonesia: Sistem Otomasi Sterilization
Sajian Utama

PT Festo Indonesia: Sistem Otomasi Sterilization

By RedaksiAgustus 30, 20144 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Perkembangan teknologi otomatisasi di pabrik kelapa sawit tergolong masih baru dan masih sedikit perusahaan kelapa sawit yang mengaplikasikannya. Padahal, otomasi ini sangat membantu sistem kerja di pabrik kelapa sawit sebagai tempat pengolahan buah sawit menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan minyak kernel sawit (PKO).

Ashady Achiruddin, Industrial Segment Specialist PT Festo, mengatakan teknologi ini berfungsi merubah sistem kerja manual menjadi sistem otomatis terutama di stasiun perebusan. Sehingga, pabrik memperoleh efisiensi waktu dan hasil produksi yang berkelanjutan.

Iyung Pahan dalam bukunya Panduan Lengkap Kelapa Sawit, menjelaskan sterilizer yang digunakan umumnya bejana tekna horisontal yang dapat menampung 10 lori per unit atau setara dengan 25-27 ton Tandan Buah Segar (TBS) sawit. Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap yang bertemperatur sekitar 135 derajat celcius dan tekanan 2,0-2,8 kg/cm2 selama 80-90 menit.

Perebusan bertujuan menghentikan perkembangan asam lemak bebas atau free fatty acid, melepaskan brondolan dari tandan, melepasan daya lekat inti terhadap cangkang, dan mengurangi kadar air dalam buah.

Ashady menjelaskan sistem manual yang digunakan dalam sistem perebusan pabrik kelapa sawit pada umumnya butuh tenaga kerja cukup banyak. Dalam sistem manual, tangki perebusan dimasukkan TBS sawit dengan memakai lori yang selanjutnya ditutup. Setelah itu, akan ada uap bertekanan tertentu yang mengalir ke dalam tangki perebusan. Pengaturan buka dan tutup pintu katup uap dilakukan oleh pekerja.

Baca juga :   Indonesia Diajak Stop Ekspor Sawit ke Eropa, Pengusaha: Jangan Ikut Genderang Malaysia

Disinilah kelemahan sistem manual, papar Ashady, operator pabrik butuh waktu banyak karena menghabiskan tenaga apabila posisi kran pemasukan (inlet valve) berada di atas dan di bawah, sehingga dapat berpotensi delay. Apabila terjadi delay, akan mengganggu hasil produksi CPO. Lewat sistem manual pula, pekerja diperkirakan menghabiskan waktu 10-15 menit per siklus untuk mengatur valve. Kalau terdapat 10 siklus, ini berarti pekerja hampir memakan waktu 150 menit atau dua jam lebih, yang dapat mengakibatkan kapasitas pabrik rendah.

Kelemahan lain, pekerja yang memakai sistem manual dapat kelupaan menutup pintu katup uap. Sehingga, kondisi ini membahayakan keselamatan pekerja sendiri pasalnya temperatur katup mencapai 120 derajat celcius. Dari aspek biaya produksi, apabila target perebusan sembilan kali tetapi waktunya malahan molor tentu saja membuat tambahan waktu lagi. Akibatnya, terjadi kenaikan biaya produksi seperti biaya genset, biaya listrik dan biaya solar. Dia mengatakan kalau pabrik kehilangan satu siklus dalam satu hari memang terlihat kecil. Tetapi jika selama sebulan, ini berarti potensi kehilangan mencapai 30 siklus yang berdampak besar terhadap produksi CPO.

Baca juga :   5 Provinsi Tempati Harga TBS Tertinggi Periode 16-21 Januari 2023

Tak hanya di sterilizer, Festo juga mengembangkan otomasi di stasiun BPV (Back Presure Vessel) dan stasiun klarifikasi (pemurnian). Untuk stasiun BPV yang menggunakan sistem konvensional, kata Ashady, terkadang terjadi kekurangan steam yang berarti butuh injeksi dari boiler langsung. Dengan sistem manual, operator membuka terus padahal input dari boiler ini bertekanan tinggi hingga 20 bar, sementara kapasitas BPV lima bar saja. Jika pekerja lupa, dapat terjadi ledakan di stasiun BPV. Biasanya yang meledak pertama itu safety valve atau valve yang tidak kuat lagi menahan tekanan. Berbeda dengan otomasi dimana dapat dilakukan pengawasan dengan panel kontrol sehingga mengurangi risiko yang membahayakan keselamatan pekerja.

Di stasiun klarifikasi, Festo membuat sistem Sand Cyclone yang bertujuan membuang pasir dari minyak sawit, istilahnya semacam perangkap pasir. Dampaknya, kandungan CPO tidak bercampur dengan pasir.

Ashady mengatakan sistem otomasi khusus stasiun perebusan dapat menghemat tenaga kerja, misalkan sistem manual di perebusan butuh empat pekerja, sementara otomasi hanya memakai dua pekerja. Bagi pabrik berkapasitas 45 ton TBS per jam, investasi otomasi di stasiun perebusan hanya Rp 400 juta dari total investasi pabrik yang mencapai Rp 90 miliar.

Baca juga :   Kabar Buruk, Harga TBS Sawit Jambi Turun Menjadi Rp 2.483,91/Kg Periode 27 Januari -2 Februari 2023

PT. Festo, anak perusahaan Festo AG & Co. Jerman , yang antara lain memasarkan sistem otomasi pada PKS . Di Indonesia , PT Festo mulai beroperasi semenjak 1986 yang sekarang telah memiliki cabang di Medan, Batam, Jakarta,Bandung, Semarang,Surabaya. Namun, mulai serius mengembangkan otomasi pabrik kelapa sawit mulai sebelas tahun lalu.

Ashady mengatakan sistem otomasi telah diaplikasikan 90 pabrik pengolahan kelapa sawit di seluruh Indonesia. Tercatat, beberapa perusahaan kelapa sawit skala besar telah menjadi penggunanya antara lain PT Wilmar Indonesia, Torganda Grup, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Smart Tbk, PT Bumitama Gunajaya Agro, dan Best Agro.

Related posts:

  1. Susanto Nusalim, Managing Director PT Mest Indonesiy (Mestindo): Jujur Dan Profesional Dalam Berbisnis
  2. PT Hexindo Adiperkasa Tbk : Bertenaga Besar Dengan Efisiensi Tinggi
  3. Produsen Benih Sawit Berkelas Dunia
  4. Harga TBS Turun, Produktivitas Petani Terancam
kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Kabar Buruk, Harga TBS Sawit Jambi Turun Menjadi Rp 2.483,91/Kg Periode 27 Januari -2 Februari 2023

2 hari ago Berita Terbaru

Indonesia Diajak Stop Ekspor Sawit ke Eropa, Pengusaha: Jangan Ikut Genderang Malaysia

2 hari ago Berita Terbaru

Hadapi Resesi Ekonomi Global, DPRD Kabupaten Bengkayang Perkuat Sektor Pertanian

3 hari ago Berita Terbaru

5 Provinsi Tempati Harga TBS Tertinggi Periode 16-21 Januari 2023

4 hari ago Berita Terbaru

Aceh Utara Targetkan Peremajaan Sawit 2.000 Ha

6 hari ago Berita Terbaru

Pemprov Kalteng Usulkan Pelepasan Kawasan Hutan TORA 195.727,15 Ha

1 minggu ago Berita Terbaru

Niat Mendag Zulhas Sudah Terwujud, Indonesia Jadi Rujukan Harga CPO Dunia Melalui KPBN

1 minggu ago Berita Terbaru

Target Mendag, Harga Rujukan CPO Indonesia Mulai Juni 2023

1 minggu ago Berita Terbaru

Dirjen Perkebunan Usulkan Insentif Petani PSR, Ini Syaratnya

1 minggu ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia, Edisi 134

Redaksi SI1 bulan ago1 Min Read
Event
Event

Talkshow Sawit Indonesia Award 2022

Redaksi1 bulan ago1 Min Read
Latest Post

Pererat Kerja Sama dan Percepat Penyelesaian Perundingan FTA Indonesia-EAEU

2 jam ago

KPPU Periksa Dua Saksi Dari Pihak Terlapor Dalam Sidang Migornas

17 jam ago

Perkuat Mekanisasi Pertanian

18 jam ago

Sesuai Putusan MK No. 34/PUU-IX/2011,Pemerintah Wajib Lindungi Hak Atas Tanah dari Klaim Kawasan Hutan

18 jam ago

Pacu Produksi Tanaman Pangan 2023

19 jam ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version