• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Friday, 31 March 2023
Trending
  • Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun
  • WPI Usung Kemitraan Petani Sawit untuk Kesejahteraan Petani
  • Indonesia Berperan Penting dalam Terwujudnya Net Zero ASEAN
  • Pelaku UMKM Didorong Berkontribusi Terhadap Pengembangan dan Peningkatan Ekosistem Halal
  • Sejumlah Bahan Pokok Mengalami Penurunan
  • Karhutla di Desa Teluk Pambang Berhasil Dipadamkan
  • Uni Eropa Tidak Mengakui ISPO dan RSPO Pasca Terbitnya UU Anti Deforestasi
  • Kekaguman Republik Kongo Terhadap Aksi-Aksi Iklim Dilakukan Pemerintah Indonesi
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Permintaan Alat Berat Didorong Pembukaan Lahan Baru
Sajian Utama

Permintaan Alat Berat Didorong Pembukaan Lahan Baru

By RedaksiAugust 30, 20143 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Kebutuhan industri kelapa sawit terhadap alat berat tidak dapat dipungkiri terus bertambah setiap tahunnya. Adanya  peluang ini, tentu saja tidak disia-siakan oleh perusahaan penyedia alat berat seperti PT Intraco Penta Tbk dan PT Altrak 1978. Kendati, 60% pangsa pasar penjualan perusahaan ditujukan kepada sektor tambang tetapi sektor perkebunan kelapa sawit tetap menjadi prioritas.

PT  Intraco Penta Tbk berhasil meningkatkan laba bersih 50,6% menjadi  Rp 68 miliar pada triwulan ketiga tahun ini, dari periode sama tahun lalu berjumlah Rp 45,8 miliar. Performa  ini menandakan permintaan terhadap alat  berat tetap tinggi  dari  tahun ke tahun. Petrus Halim, Presiden Direktur perseroan, mengatakan pendapatan perusahaan sebagian besar disumbangkan  dari penjualan alat berat yang mencapai Rp 1,7 triliun atau tumbuh 50,3% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,1 triliun.

Hingga triwulan ketiga  ini, pendapatan perusahaan meningkat sebesar 50,6% menjadi Rp 2,07 triliun dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 1,4 triliun. Petrus mengatakan jumlah penjualan alat berat  sebanyak 1.163 unit atau tumbuh 97,8%  selama Januari 2011 sampai September 2011, dibandingkan penjualan alat berat periode sama tahun lalu hanya 588 unit.

Baca juga :   Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

Angka ini belum termasuk order on hand sebesar 175 unit sehingg total penjualan  mencapai 1.338 unit yang melampaui target 2011 sebesar 1.293 unit. Jumlah ini pun melewati  total penjualan tahun lalu sebesar 835 unit.

Petrus Halim memaparkan peningkatan pendapatan ini memang  didorong sektor pertambangan yang berkontribusi 73%. Setelah itu disusul sektor agribisnis, kehutanan, industri umum, infrastruktur, serta minyak dan gas.

Di sektor perkebunan sawit, perusahaan  mempunyai produk alat berat yang ditawarkan berupa Mahindra & Mahindra (MM) dan SDLG. Kedua  produk yang  ini masing-masing berasal dari India dan Cina. Khusus, produk MM ini mempunyai segmen penjualan traktor  pertanian.

Baca juga :   Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

Selain itu,  produk lain yang tinggin permintaannya berupa produk  Volvo terdiri dari articulated hauler, wheel loader, excavators, compactor motor grader dan paver.

Khusus dalam hal pembiayaan, Intraco mengajukan beberapa skema, yakni rent to buy dengan penyewaan alat berat di mana investor dapat membeli ketika masa akhir sewa akan usai dengan sisa harga tertentu. Selanjutnya, skema sewa dengan hak opsi beli, sewa putus, dry hire (sewa alat saja), wet hire (sewa berikut pengoperasian).  Petrus Halim menuturkan  skema sewa alat dan sewa berikut pengoperasian ditujukan kepada perusahaan kontraktor. Pertimbangannya, perusahaan memberikan skema dry hire untuk  kontraktor yang rapi secara administrasi. “Sementara itu, kontraktor yang kurang mampu merawat, maka akan dibantu oleh Intraco Penta dari segi operasional,” kata dia seperti dikutip dari Bisnis Indonesia.

Sikap optimis juga ditunjukkan PT Altrak 1978, perusahaan distributor dan  lisensi alat berat, yang berencana menguasai 40% pangsa pasar alat berat di Indonesia. Hairuddin Halim Sales and Marketing Direktor PT Altrak 1978, mengatakn produk alat berat dan genset yang dijual perusahaan tidak saja diperuntukkan kepada sektor perkebunan dan industri, melainkan bisnis perkapalan juga.

Baca juga :   BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

Di sektor perkebunan sawit, produk perusahaan telah dikenal luas oleh pelaku usaha.  Hairuddin mencontohkan penjualan di wilayah Sumatera Utara dapat mencapai 100 unit lebih yang lebih banyak diserap industri sawit. “Provinsi ini termasuk lima terbaik wilayah penjualan Altrak, ujar dia kepada Tribun News.

Produk yang diminati antara lain JBD Traktor digunakan mengangkut  produksi perkebunan, Dynapac Single Drum Vibratory Roller merupakan traktor ditujukan mempermulus kondis jalan di perkebunan kelapa sawit milik rakyat dan perusahaan. Selain itu, perusahaan juga menjual produk New Holland, kendaraan yang dapat digunakan membawa hasil panen buah sawit. (Ym)

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

4 hours ago Berita Terbaru

Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

2 days ago Berita Terbaru

Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

2 days ago Berita Terbaru

BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

3 days ago Berita Terbaru

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

4 days ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

1 week ago Berita Terbaru

BPDPKS dan Majalah Sawit Indonesia Promosikan Sawit Sehat Kepada 145 UKMK Solo

1 week ago Berita Terbaru

CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

1 week ago Berita Terbaru

APKASINDO : Tuduhan Pepsico dan Campina, Lukai Petani Sawit

2 weeks ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Edisi 137 Majalah Sawit Indonesia

Edisi Terbaru 20 hours ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 1 week ago1 Min Read
Latest Post

Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

4 hours ago

WPI Usung Kemitraan Petani Sawit untuk Kesejahteraan Petani

11 hours ago

Indonesia Berperan Penting dalam Terwujudnya Net Zero ASEAN

11 hours ago

Pelaku UMKM Didorong Berkontribusi Terhadap Pengembangan dan Peningkatan Ekosistem Halal

12 hours ago

Sejumlah Bahan Pokok Mengalami Penurunan

13 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.