Pelayanan, komitmen dan kualitas menjadi tiga aspek utama yang ditawarkan PT Dolphin Indonesia. Walaupun baru setahun lebih membuka cabang di Indonesia, teknologi Dolphin Indonesia sudah mendapatkan kepercayaan dari kalangan pelaku industri sawit nasional.
Kebutuhan terhadap penggunaan sistem otomatisasi pabrik pengolahan kelapa sawit terus meningkat dengan pertimbangan efisiensi dan keamanan. Michael Lie, Direktur PT Dolphin Indonesia, mengatakan perusahaan juga menyediakan layanan jasa pembangunan pabrik kelapa sawit (Turn key Project). Tak hanya itu, banyak pabrik kelapa sawit yang masih menggunakan sistem konvensional yang ingin melakukan upgrade supaya beberapa bagian stasiun memakai sistem.
Dari aspek geografis, sebagian besar pabrik kelapa sawit di Sumatera sangat berminat untuk di-upgrading. Sementara daerah Kalimantan, perusahaan membangun pabrik kelapa sawit dengan sistem otomatisasi. “Selama setahun ini, kami selalu berusaha untuk memberikan terbaik untuk pembangunan pabrik kelapa sawit,” kata dia.
PT Dolphin Indonesia memiliki tiga jenis produk yang ditawarkan antara lain otomatisasi, hidrolik, dan software. Untuk otomatisasi, sistem ini meliputi sistem kontrol screw press, sistem kontrol sterilizer door, sistem kontrol back pressure receiver, sistem cage tiper, sistem transfer carriage, sistem digester level controller, sistem silo and hopper weighing, dan sistem otomatisasi FFB cage handling.
Sementara, produk hidrolik ini ditujukan kepada hydraulic power pack, hydraulic twin drive conveyor, dan hydraulic door control system. Perusahaan juga menawarkan software seperti Sterilizer Process Automation System(STERPAS) dan Intelligent Process Automation & Data Acquisition System (iPADAS).
Supaya dapat memberikan pelayanan optimal, ada tiga aspek yang menjadi pegangan perusahaan antara lain pelayanan (service), komitmen dan kualitas. Menurut Michael Lie, perusahaan berkomitmen untuk menyelesaikan pabrik sesuai dengan schedule, misalkan perusahaan berjanji pembangunan pabrik tuntas dalam jangka waktu 14 bulan selesai. Maka, Dolphin akan menyelesaikan pabrik sesuai target.” Dolphin selalu berupaya menepati janjinya kepada klien,” ujar dia.
Tak hanya itu, perusahaan mempersiapkan tenaga pekerja seperti Electrical dan Mechanical Engineer sebagai bagian dari pelayanan terhadap pengguna jasa. Jadi, ketika ada masalah di pabrik kelapa sawit maka engineer tersebut dapat langsung menuju ke tempat.
Namun, menurut Michael, sampai sekarang belum ada kerusakan besar yang terjadi di suku cadang maupun sistem otomatisasi yang dibuat perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan selalu membantu servis secara rutin dan berkala untuk menghindari kerusakaan suku cadang dan sistem. “Servis yang diberikan setahun selama dua kali sesuai dengan service agremeent antara Dolphin dan pengguna jasa,” ujar Michael kepada Sawit Indonesia.
PT Dolphin Indonesia merupakan anak usaha Dolphin Application Sdn Bhd yang telah berdiri semenjak 1992. Jumlah konsumen Dolphin Application Sdn Bhd telah mencapai 170 pabrik di seluruh dunia antara lain Malaysia, Indonesia, Myanmar, Thailand, Papua Nugini, dan Amerika Latin. Dari jumlah tersebut, pabrik kelapa sawit di Indonesia yang menjadi pengguna jasa hingga sekarang berjumlah 28 unit.
Teknologi pabrik kelapa sawit Dolphin Application Sdn Bhd sudah mendapatkan penghargaan dari Malaysia Palm Oil Board (MPOB). Penghargaan tersebut diberikan kepada pengguna teknologi Dolphin Integrated System. Penghargaan tersebut adalah Highest OER (Commercial Mills) – Semenanjung Malaysia Winner 2009-2010 kepada FELDA Palm Industries Sdn. Bhd di Maran, Pahang. Selain itu, ada pula penghargaan Highest OER (Commercial Mills) – East Malaysia (Sabah/Sarawak) Winner 2009-2010 kepada TAMACO Plantation Sdn. Bhd di Lahat Datu, Sabah. (am)