Kebutuhan boiler di sektor industri kelapa sawit berupaya dipenuhi perusahaan melalui dua produk andalannya, yaitu fluidized bed steam boiler, dan fluidized bed thermal oil heaters. Mengandalkan teknologi pembakaran dan efisiensi biaya.
Sudah lebih dari 30 tahun lamanya, PT Basuki Pratama Engineering dikenal sebagai produsen utama boiler berbahan bakar batubara. Pengalaman inilah yang membuat perusahaan telah dikenal memiliki boiler yang dapat mengoptimalkan uap yang dihasilkan untuk menopang kegiatan operasional pabrik.
Iskandarsyah Alisjahbana, General Manager Water Tube dan Special Boiler PT Basuki Pratama Engineering menjelaskan perusahaan mempunyai dua produk utama yaitu Fluidized Bed Steam Boiler dan Fluidized Bed Thermal Oil Heaters.
Produk Fluidized Bed Steam Boiler merupakan jenis boiler menggunakan teknologi pembakaran fluidized bed, dengan menggunakan media pasir silika yang sangat cocok untuk bahan bakar padat berupa batubara untuk proses pembakarannya. Iskandar mengatakan proses ini dapat terjadi karena kontak udara dan bahan bakar pada sistem pembakaran mesin ini berjalan lebih efektif. Artinya, sehingga tingkat efisiensi pembakaran dapat mencapai 95%-99%.
Menurut Iskandar, untuk mendapatkan efisiensi tinggi pada boiler dapat dicapai dengan menambahkan economizer untuk memberikan panas awal pada air umpan. Economizer merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan air sebelum masuk ke boiler. “ Economizer itu untuk memanaskan air dengan sisa panas agar efisiensi penyerapan kalor berjalan dengan baik,” ujar dia.
Teknologi yang dimiliki Fluidized Bed Steam Boiler sangat cocok bagi pembakaran biomassa terbarukan pada kadar kelembaban lebih tinggi. Keunggulan boiler ini menggunakan model pembakaran dengan suhu maksimal 950°C sehingga emisi NOx yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan boiler lain tanpa teknologi pembakaran dengan sistem fluidized bed.
“Kapasitas standar boiler ini dimulai dari 1 ton/ jam hingga 30 ton/ jam,” ungkap Iskandarsyah kepada SAWIT INDONESIA.
Sementara itu, Fluidized Bed Thermal Oil Heaters berfungsi sebagai mesin pemanas cairan dalam proses yang memerlukan panas lebih tinggi pada tekanan rendah. Selain batubara, boiler ini menggunakan bahan bakar dari limbah padat seperti limbah kayu, sekam padi, dan cangkang sawit.
“Sebenarnya, sistem pembakaran fluidized bed dapat menggunakan bahan bakar (limbah kayu, sekam padi, cangkang sawit, hingga batubara) yang digabung dalam satu unit yang sama tanpa mengakibatkan penumpukan abu sisa pembakaran pada jalur konveksi boiler,” tambah Iskandarsyah.
Dia menambahkan Fluidized Bed Thermal Oil Heaters terdiri dari kumparan penukar panas yang terletak di atas tungku pembakaran. Kapasitas standar boiler ini sekitar 400.000-6.000.000 kcal/ jam.
Dengan teknologi yang dimilikinya, wajar saja boiler ini memiliki harga yang di atas rata-rata boiler lain. Namun, kata Iskandarsyah, kedua produk memiliki daya tahan cukup lama yang membantu perusahan dari segi efisiensi biaya. “Produk boiler ini dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang menginginkan boiler lebih efisien energi dan biaya,” kata Iskandarsyah.
PELAYANAN MAKSIMAL
Supaya dapat berkompetisi dengan produk lain, PT Basuki Pratama Engineering memberikan pelayanan prima kepada konsumen. Sebagai contoh, perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri Pulo Gadung ini memiliki in-house engineering sebagai bagian dari pelayanan. Tujuannya, perusahaan dapat membantu memberikan solusi untuk kebutuhan sistem boilernya.
Iskandarsyah mengatakan perusahaan aktif memberikan pelatihan-pelatihan kepada para pembeli. “Ya, pemberian pelatihan itu memang sudah menjadi bagian dari kontrak penjualan dari perusahaan,” tambah Iskandarsyah.
Selain boiler, PT Basuki Pratama Engineering merupakan produsen sistem pengontrol polusi, pemanas, kiln and dryer system, dan centrifugal fan. Penjualan produk ini tidak sebatas di dalam negeri saja melainkan telah merambah pasar ekspor seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Vietnam, dan Inggris. Hal ini terbukti dengan penghargaan Primaniyarta dari Kementerian Perdagangan yang diterima PT Basuki Pratama Engineering pada 2012, untuk kategori Pioneer New Market. (Hendro)