PT Agrisarana Jaya Perkasa telah memahami kebutuhan pelaku perkebunan sawit dalam pemilihan jenis traktor. Pasalnya, traktor yang ditawarkan memberikan nilai tambah berupa efisiensi bahan bakar, kekuatan mesin, harga kompetitif, dan kemudahan pengoperasian.
Selama lebih dari lima belas tahun, minat pelaku sawit semakin tumbuh untuk menggunakan traktor pertanian yang diageni dari PT Agrisarana Jaya Perkasa. Kemampuan perusahaan menembus pasar industri kelapa sawit tidak terlepas dari jenis traktor yang ditawarkan beserta pelayanan purna jualnya. Di pasaran, ada tiga produk yang ditawarkan antara lain Landini, Yanmar, dan Errepi/Buffalo.
Arlimda Arkeman, Country Manager PT Agrisarana Jaya Perkasa, memaparkan dari ketiga produk tadi konsumen lebih banyak memaki produk merek Landini. Traktor asal Italia ini telah dikenal mempunyai berbagai macam keunggulan terutama dari segi penggunaan bahan bakar. Pemakaian bahan bakar solar hanya perlu 2,5-2,7 liter per jam sesuai dengan kondisi lahan dan beban kerja setiap traktor.
Traktor Landini memiliki tiga tipe antara lain DT85 Transporter 4 WD, Globalfarm 90 HP dan Globalfarm 100 HP yang kedua-duanya juga 4WD. Arlimda menjelaskan traktor yang paling banyak diminati tipe 85 HP yang prosentase penjualan dapat mencapai 85% dari total penjualan unit traktor. Nilai tambah yang diperoleh dari Landini 85 HP adalah kemampuan membawa beban sebanyak 5-6 ton, tergantung kodisi lahan. Sedangkan, Landini 90 HP mampu berjalan di tanjakan yang cukup terjal. “Sebenarnya, Landini berfungsi sangat baik sebagai alat transportasi di perkebunan sawit karena disana akses jalan masih buruk,” papar lulusan Universitas Trisakti ini.
Traktor pertanian PT Agrisarana Jaya Perkasa ini dapat pula dipakai untuk kegiatan pemupukan mekanis dengan spreader, alat tanam bor, dan pembuatan akses jalan kebun.
Keunggulan Landini tidak sebatas efisiensi bahan bakar saja, menurut Arlimda, teknologi traktornya lebih sederhana sehingga tidak sulit dioperasikan. Itu sebabnya, kegiatan pelatihan sangat sederhana dengan pertimbangan tenaga kerja yang tersedia masih minim. Dengan sistem transmisi syncromesh di traktor Landini, pengguna dapat menjalankan traktor seperti mobil karena proses pergantian gigi tidaklah sulit.
Arlimda Arkeman menyatakan mesin yang dipakai adalah mesin blue engine yang tidak memerlukan bahan bakar solar berkualitas tinggi. Sehingga, pengguna tidak akan kesulitan mencari bahan bakar kendati berada di daerah terpencil dan terutama lagi pelaku kebun dapat mudah untuk mengadopsinya. “Dengan mesin buatan Eropa, daya tahan traktor lebih lama yang memberikan jaminan kepada pembeli,” ujar dia.
“Dengan berbagai keunggulan tadi, harga Landini sangat kompetitif dari produk traktor lainnya. Untuk kelas traktor 85 HP, produk kami dapat bersaing bagus karena belum ada kompetitor yang berasal dari traktor Eropa, dengan harga sedemikian kompetitif,” ujar Arlimda.
Sementara itu, traktor Yanmar adalah traktor pertanian dengan dua model yaitu EF352T (35 HP) dan EF453T (45 HP). Teknologi traktor ini berasal dari Jepang yang memiliki efisiensi bahan bakar antara 1,0-1,2 liter per jam karena memiliki sistim direct injection. Fungsi traktor ini, kata Arlimda, lebih terkait kepada kegiatan mekanisasi melalui pengumpulan dan pengangkutan hasil panen buah sawit. Selain itu, traktor ini dipakai pula mengangkut produk agrokimia.
Untuk mini traktor( khusus kedalam lahan ), PT Agrisarana Jaya Perasa mengandalkan merek Errepi/Buffalo dengan model MKII. Kemampuan mini traktor dapat menjelajah segala jenis lahan dengan berbagai tipe tanah mulai dari mineral sampai gambut. Traktor ini biasa digunakan mengangkut buah sawit dari blok ke bin atau tempat pengumpulan hasil, kegiatan pemupukan lewat spreader, dan mengangkut bibit sawit.
Arlimda menjelaskan traktor ini dapat memasuki lahan gambut karena memakai ban khusus bernama flotation tyre. Ban ini berukuran lebar sekitar 12,5 inch yang menjamin traktor tidak akan amblas di lahan basah atau gambut. Selain itu, ban ini tidak merusak akar tanaman sewaktu masuk ke dalam blok, asumsinya semakin lebar ban dengan tekanan angin kecil/rendah 5-7 psi, makin tidak merusak jalan/lahan.
Traktor baru
Pada 2013, PT Agrisarana Jaya Perkasa berencana merilis traktor Landini model terbaru yaitu Landini berkekuatan 120 horse power (HP). Sebelum masuk ke Indonesia, produk ini akan diluncurkan dulu di Prancis. Arlimda mengatakan traktor ini difokuskan kepada sektor perkebunan lain seperti tebu dan jagung.
“Tetapi, traktor ini bagus juga kalau digunakan pelaku usaha perkebunan sawit apabila mereka mebutuhkannya. Jadi, traktor ini akan berfungsi kepada kegiatan pengangkutan untuk daya angkut yg lebih besar dan tanjakan yang tinggi,” ujar Arlimda.
Pelayanan prima dalam kegiatan servis dan penyediaan suku cadang menjadi prioritas perusahaan supaya memperoleh kepercayaan dari pembeli. Arlimda Arkeman menjelaskan sudah ada dua kantor besar yakni Pekanbaru yang melayani wilayah Sumatra/Bangka Belitung (Babel). Adapula, kantor cabang di Sampit untuk area Kalimantan dan Sulawesi. Kedua kantor cabang ditopang tempat layanan servis berikut sub-cabangnya di Lampung, Belitung, untuk Sumatra/Babel, Samarinda, Tanjung Redap, Pontianak, Berau dan Ketapang untuk memperkuat cabang Sampit. Pembangunan tempat servis mempertimbangkan konsumen khususnya daerah dimana alat berat perusahaan banyak terjual.
Arlimda melanjutkan, strategi perusahaan akan memperkuat pemasaran di tiga daerah antara lain Sampit, Samarinda, dan Pekanbaru. Hal ini dilakukan supaya kegiatan penjualan lebih mudah dijangkau karena Pekanbaru merupakan cabang wilayah bagi Sumatera dan Bangka Belitung. Sedangkan Sampit dan Samarinda untuk konsentrasi di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
“Mulai tahun depan, perusahaan akan terfokus kepada wilayah Kalimantan. Belajar dari pengalaman tahun lalu prosentase penjualan wilayah Sumatera sekitar 30 persen dari total penjualan unit traktor,” pungkas Arlimda.
Dengan inovasi dan strategi pemasaran yang baik, perusahaan optimistis produknya akan lebih diterima pelaku perkebunan. Arlimda memproyeksikan angka penjualan dapat naik hingga 20% pada 2013, bahkan ke depan perusahaan yakin produknya akan menjadi pilihan utama pelaku perkebunan sawit.
Strategi PT Agrisarana Jaya Perkasa adalah bukan hanya menjual traktor tapi menjual paket transportasi untuk evakuasi tandan buah segar yang tepat waktu dan tepat guna. (Hendro R)