Jakarta, SAWIT INDONESIA – PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum atau Perseroan) melaporkan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 (FY2023). Pada FY2023, produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti sebesar 1,18 juta ton, sama dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi CPO turun 4% yoy menjadi 294 ribu ton.
Lonsum membukukan penjualan sebesar Rp4,19 triliun di FY2023, turun 9% yoy dibandingkan tahun sebelumnya terutama seiring turunnya harga jual rata-rata produk sawit (CPO dan produk PK) yang sebagian diimbangi oleh kenaikan volume penjualan produk sawit seiring realisasi persediaan CPO akhir tahun sebelumnya.
Volume penjualan CPO perusahaan naik 6% menjadi 303 ribu ton pada 2023, dibandingkan tahun sebelumnya berjumlah 286 ribu ton. Begitupula penjualan palm kernel naik 4% menjadi 105 ribu ton.
Lonsum mencatat laba kotor sebesar Rp1,15 triliun, laba usaha Rp759 miliar dan core profit Rp927 miliar. Lonsum tidak ada pendanaan melalui hutang bank pada tanggal 31 Desember 2023.
Presiden Direktur Lonsum Tbk Benny Tjoeng, mengatakan, “Di tahun 2023, industri agribisnis menghadapi berbagai tantangan terutama dampak dari cuaca dan volatilitas harga komoditas. Lonsum tetap berfokus untuk memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya dan efisiensi, meningkatkan produktivitas, memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur yang penting serta menjalankan praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan.
Luas perkebunan sawit emiten berkode LSIP ini mencapai 91.759 hektare. Terdiri dari perkebunan dengan tanaman menghasilkan 85. 198 hektare dan tanaman belum menghasilkan 6.561 hektare.