• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Kamis, 26 Januari 2023
Trending
  • Biodiesel Menjadi Solusi Krisis Energi
  • Masa Depan Sawit di Tangan Petani
  • TVRI dan RRI Ambil Porsi Hadapi Krisis Pangan dan Energi
  • Komisi XI Dukung BRI Maksimalkan KUR
  • Perusahaan Sawit Buka Peluang Perempuan Menjadi Manager Kebun
  • Arab Saudi Merupakan Negara Tujuan Ekspor Produk Sawit dan Turunannya
  • Gurihnya Sawit, Nilai Ekspor Capai Rp 621 Triliun
  • Rumah Sakit PTPN V Diganjar Akreditasi Bintang Lima Paripurna
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » PPKS: Moratorium Hilangkan Kesempatan Indonesia Sebagai Pemasok Utama Minyak Nabati
Berita Terbaru

PPKS: Moratorium Hilangkan Kesempatan Indonesia Sebagai Pemasok Utama Minyak Nabati

By RedaksiApril 19, 20162 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Moratorium perijinan lahan kelapa sawit akan berdampak besar terhadap suplai dan harga produk sawit di pasar global. Suplai bisa terganggu karena produktivitas minyak sawit Indonesia masih rendah sekitar 3 ton CPO per hektar per tahun.

Hal ini berdasarkan analisa peneliti yg tergabung dalam Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Hasril Siregar, Direktur PPKS mengatakan bahwa wacana moratorium konsesi lahan untuk pengembangan kelapa sawit akan berdampak besar kepada suplai dan harga palm product ke pasar dunia.

Pelaksanaan moratorium ini menyebabkan terganggunya keseimbangan suplai palm product di Indonesia karena berkurangnya produksi. Produksi sawit dipengaruhi peremajaan kelapa sawit sekitar 5% dari jumlah area tanaman menghasilkan yang biasanya dapat dikompensasi dengan penambahan luas areal kelapa sawit baru.

Baca juga :   Hadapi Resesi Ekonomi Global, DPRD Kabupaten Bengkayang Perkuat Sektor Pertanian

Menurut Hasril, dampak lanjutan dengan terpangkasnya suplai adalah harga minyak kelapa sawit naik dan menjadi tidak kompetitif. Apalagi, produktivitas kelapa sawit Indonesia masih sangat rendah, sekitar 3 ton CPO/ha/tahun.

Padahal, Indonesia adalah harapan dunia untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati berbasis sawit. Tengok saja, kebutuhan CPO dan PKO dunia pada 2024 sebesar 81,9 juta ton di mana sebanyak 43,4 juta ton berasal dari Indonesia.

Mengapa Indonesia menjadi tumpuan? Hasril menuturkan negara-negara penghasil CPO lainnya tidak memungkinkan dalam peningkatan produksi secara cepat lantaran keterbatasan lahan dan faktor budidaya (iklim dan hama penyakit).

Baca juga :   Sejumlah Menteri Apresiasi Prof Arif Satria Kembali Menjadi Rektor IPB University

“Indonesia masih berpeluang untuk terus meningkatkan kapasitas produksi kelapa sawit melalui perbaikan budidaya (intensifikasi) dan perluasan areal,” ujar Hasril melalui layanan pesan WhatsApp kepada SAWIT INDONESIA.

Dalam data FAO Agricultural Outlook 2015 – 2024, disebutkan konsumsi minyak nabati dunia sebesar 175 juta ton pada 2015 dan terus meningkat hingga mencapai 210 juta ton pada 2024 seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia. Dari konsumsi tadi diperuntukkan sebanyak 80% minyak nabati duntuk kebutuhan pangan, 12% untuk bahan bakar, dan 8% kepentingan lainnya.

Baca juga :   Pemprov Kalteng Usulkan Pelepasan Kawasan Hutan TORA 195.727,15 Ha

Produk kelapa sawit (CPO dan PKO) berkontribusi sebesar 62,54 juta ton atau 39% dari total produksi minyak nabati dunia (USDA, 2016). Dengan asumsi kontribusi kelapa sawit tetap setiap tahunnya, maka pada 2024 diperlukan sekitar 81,90 juta ton CPO dan PKO. (Qayuum Amri)

Related posts:

  1. PPKS: Produksi Sawit Tahun Depan Diperkirakan 37 juta ton
  2. Ketum GAPKI: Sistem Inti Plasma Membantu Transformasi Pertanian Modern
  3. Pengusaha Sawit Kalsel Protes Larangan Truk TBS Melintas di Jalan Umum
  4. Dosen IPB: Sawit Watch Arogan dan Hipokrit
kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Biodiesel Menjadi Solusi Krisis Energi

7 menit ago Berita Terbaru

Masa Depan Sawit di Tangan Petani

57 menit ago Berita Terbaru

TVRI dan RRI Ambil Porsi Hadapi Krisis Pangan dan Energi

1 jam ago Berita Terbaru

Komisi XI Dukung BRI Maksimalkan KUR

2 jam ago Berita Terbaru

Perusahaan Sawit Buka Peluang Perempuan Menjadi Manager Kebun

3 jam ago Berita Terbaru

Arab Saudi Merupakan Negara Tujuan Ekspor Produk Sawit dan Turunannya

3 jam ago Berita Terbaru

Gurihnya Sawit, Nilai Ekspor Capai Rp 621 Triliun

4 jam ago Berita Terbaru

Rumah Sakit PTPN V Diganjar Akreditasi Bintang Lima Paripurna

4 jam ago Berita Terbaru

Dua Perusahaan E-Commerce Diperiksa KPPU, Sebagai Saksi dalam Sidang Migornas

5 jam ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia, Edisi 134

Redaksi SI1 bulan ago1 Min Read
Event
Event

Talkshow Sawit Indonesia Award 2022

Redaksi1 bulan ago1 Min Read
Latest Post

Biodiesel Menjadi Solusi Krisis Energi

7 menit ago

Masa Depan Sawit di Tangan Petani

57 menit ago

TVRI dan RRI Ambil Porsi Hadapi Krisis Pangan dan Energi

1 jam ago

Komisi XI Dukung BRI Maksimalkan KUR

2 jam ago

Perusahaan Sawit Buka Peluang Perempuan Menjadi Manager Kebun

3 jam ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version