JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) mengapresiasi penunjukan Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian. Asosiasi mengharapkan kebijakan yang kuat untuk mendukung industri dan ekspor kelapa sawit.
“Beliau berpengalamn di bidang praktisi teknis dan bisnis juga dibidang sawit. Maka kami dari industri sawit menaruh harapan besar untuk memajukan industri dan ekspor terutama di bidang sawit, ” kata Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif GIMNI kepada SAWIT INDONESIA melalui layanan pesan WhatsApp, Kamis (28/7).
Sahat meminta supaya pemerintah melalui kabinet baru ini menyatakan bahwa industri sawit adalah industri strategis nasional yang sanggup mengangkat perekonomian Indonesia. Dengan pertimbangan kontribusi devisa ang begitu besar dalam setahun sekitar US$ 20 milyar sepanjang tiga tahun terakhir ini.
Terkait kebijakan, Sahat meminta perubaha PMK -DP migor dan biodiesel dari US$20 ke nol, supaya sama dengan Malaysia.
Dalam bidang infrastruktur, kata Sahat, efisiensi di urusan kepelabuhanan seperti urusan administrasi BC &Pelindo sebaiknya ditingkatkan supaya sawit Indonesia makin kompetitif di pasar global.
Selain itu, pemerintah diminta mempertimbangkan pemberian insentif bagi industriĀ yang berhasil menurunkan emisi GRK sejalan dengan komitmen Indonesia di COP 21.
Sahat juga meminta supaya pemberian subsidi APBN kepada biodiesel dapat dipertimbangkan tidak sebatas dari Dana Pungutan. Sebab, biodiesel dapat menurungkan fungsi peracunan udara.