YOGYAKARTA, SAWIT INDONESIA – Semakin pesatnya aplikasi teknologi digital di Indonesia juga terasa bagi sektor perkebunan dan pertanian. Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan Yogyakarta (YKPY) sedang mempersiapkan berdirinya lembaga pendidikan baru untuk menghasilkan SDM perkebunan yang ramah teknologi digital bernama Institut Pertanian Siber Stiper.
“Institut Pertanian Siber ini pertama di Indonesia. Belum ada yang membuatnya. Sarana dan prasarana sudah siap, semoga tahun depan sudah dapat berjalan,” ujar Dr. Purwadi, Ketua Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan Yogyakarta (YKPY).
Menurut Purwadi, sejak 10 Tahun terakhir kita menghadapi jaman VUCA. Perkembangan teknologi 4.0, tumbuhnya generasi millenial, telah memicu perubahan dalam budaya dan tatakelola pendidikan maupun Manajemen Perkebunan.
Tantangan perubahan ini semakin lengkap setelah adanya pandemi Covid 19. Artinya Pendidikan di INSTIPER dengan kompetensi Perkebunannya harus berubah, untuk menyediakan cara-cara baru pembelajaran, proses bisnis (pembelajaran) baru serta model bisnis pendidikan yang baru. Generasi baru telah bertumbuh dengan budaya baru, teknologi baru membutuhkan tata kehidupan dan budaya baru. Sekali lagi, Instiper harus bertransformasi dan mengembangkan cara-cara baru pembelajaran, sistem proses pembelajaran (kurikulum) baru dan pada akhirnya membutuhkan model bisnis baru.
Dr. Harsawardana, Rektor Instiper menjelaskan bahwa infrastruktur Instiper dapat mendukung lembaga pendidikan baru. Salah satu infrastruktur yang dimiliki adalah pusat data yang juga berbasis cloud.
Instiper yang berdiri pada 1958 ini telah menghasilkan juga sarjana perkebunan kelapa sawit yang 4.0 melalui serangkaian kegiatan berbasis teknologi dan digital seperti drone dan robotic.
“Makanya, kami optimis Institut Pertanian Siber Stiper akan menjawab kebutuhan industri sawit dalam pemanfaatan teknologi dan digitalisasi,” pungkasnya.