JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Pendapatan PT Dharma Satya Nusantara Tbk, perusahaan kelapa sawit dan kayu yang berlokasi di Jawa, Kalimantan dan Papua, mencapai Rp799,9 miliar sepanjang triwulan pertama tahun ini. Pendapatan perusahaan terpangkas 30% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1 triliun. Buruknya kinerja tiga bulan pertama akibat merosotnya volume penjualan produk dan rata-rata harga penjualan yang rendah.
Dalam keterbukaan informasi dilaporkan bahwa volume penjualan minyak sawit (CPO) perusahaan merosot 9,6% menjadi 74.641 ton pada triwulan pertama tahun ini. Jumlah ini lebih rendah dari periode sama tahun lalu sebanyak 82.550 ton. Sementara itu, penjualan minyak palm kernel (PKO) naik 16,7% menjadi 3.500 ton dari periode sama tahun kemarin berjumlah 3.000 ton.
Turunnya volume diikuti longsornya rata-rata harga jual CPO menjadi Rp 6.490 per kilogram pada triwulan pertama ini. Di bawah harga jual periode sama tahun lalu sebesar Rp 7.780 per kilogram.
Emiten berkode DSNG ini mengalami penurunan produksi CPO hingga 7,6% menjadi 72.287 ton. Capaian ini tidak lebih baik dari triwulan pertama tahun lalu berjumlah 78.258 ton. Produksi CPO tertekan akibat volume TBS yang diolah minus 14,4% menjadi 300.678 ton.
Sampai akhir Maret 2016, perusahaan mengelola 90.288 hektare lahan tertanam. Terdiri dari lahan menghasilkan (mature) seluas 65.181 hektare dan 25.107 hektare lahan belum menghasilkan (immature). Rata-rata umur tanaman 7,6 tahun.