JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Suara petani sawit akan diperebutkan dalam pemilu 2024 mendatang. Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) memperkirakan 17 juta suara petani dan pekerja sawit, ini belum dihitung jumlah anggota keluarga lain seperti istri dan anak. Lalu seperti apa Calon Presiden (Capres) pilihan petani sawit?
Dr. Gulat ME Manurung, MP, CAPO Ketua Umum, DPP APKASINDO, menjelaskan bahwa pembahasan capres telah dilakukan dalam Rapat Kerja Nasional APKASINDO yang dihadiri 22 perwakilan provinsi sentra sawit di Indonesia.
“Figur capres pilihan petani harus berkomitmen menyelesaikan masalah petani sawit. Ada lima kriteria yang jadi indikator penilaian kami,” urai Gulat.
Pertama, Petani Sawit akan mendukung Capres Yang Konsisten mendukung dan berjanji menyelesaikan permasalahan Pokok Petani Sawit seperti Legalitas Lahan terkait ke klaim kawasan hutan oleh KLHK secara sepihak;
Kedua, mendukung hilirisasi TBS (Tandan Buah Segar) petani oleh kelembagaan petani sawit (PKS Mini dan Pabrik Mini Migor) dan kesetaraan harga TBS Petani dengan harga CPO dan produk sampingan lainnya;
Ketiga, berjanji akan mewujudkan Badan Sawit Indonesia, sehingga kedepan terkait ke urusan sawit hanya satu pintu melalui badan ini;
Keempat, Capres akan mensertifikasi SHM (Sertifikat Hak Milik) BPN semua perkebunan sawit rakyat melalui dana BPDPKS;
Kelima, menempatkan utusan petani sawit di kelembagaan negara/kementerian terkait sawit dan Badan Sawit Indonesia;
Gulat mengatakan APKASINDO tidak melihat partai atau lembaga politik lainnya, tapi program kerja strategis capres tersebut terkait industri sawit Indonesia terkhusus petani sawit.
“Jika Capres memenuhi Kelima kriteria tadi, maka 17 juta petani sawit dan pekerja akan mendukung capres tersebut,” pungkas Gulat.