JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Keterlibatan LSM lingkungan Riau dipertanyakan dalam pemadaman kebakaran lahan di provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning ini. Lebih banyak peranan dari unsur Manggala Agni, TNI/Polri, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi dan Kabupaten yang ada di Riau. Selain itu, ada dukungan dari Masyarakat Peduli Api (MPA) dan perusahaan perkebunan.
Edwar Sanger, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, mengatakan sampai hari ini titik api atau hotspot di Riau tinggal 4 titik yang berada di Indragiri Hilir, Indragiri Hulu dan Pelalawan.
Sejauh ini, kata Edward, tim yang terlibat dalam pemadaman api antara lain Manggala Agni, TNI/Polri, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi dan Kabupaten di Riau. Dibantu Masyarakat Peduli Api (MPA) dan perusahaan perkebunan.
Lalu bagaimana dengan keterlibatan LSM lingkungan hidup? Edward Sanger mengatakan tidak pernah melihat organisasi LSM lingkungan yang terjun ke lapangan. “Tidak ada saya lihat mereka. Yang jelas LSM ini tidak pernah bergabung dengan tim kami,” ujar Edward kepada SAWIT INDONESIA via telepon pada Selasa (27/10).
“Saya tidak tahu apakah LSM turun sendiri untuk padamkan api. Sampai sekarang, tak ada mereka (red-LSM) menawarkan diri bergabung dengan kami. Ya saya kerjasama dengan unsur tadi saja, BPBD, TNI, Polri, dan Manggala Agni untuk padamkan api,” ujar Edward.
Dia mengapresiasi perusahaan perkebunan yang memadamkan api di wilayah sekitar lahan mereka. “Mereka padamkan lahan di wilayah sekitar mereka baru kalau selesai bergerak ke wilayah lain,” tambah Edward.
Pada 26 Oktober kemarin, BMKG Stasiun Pekanbaru menyebutkan berdasarkan pantauan Satelit Tera dan Aqua perkembangan hotspot di Sumatera Selatan 146 titik api dan Jambi delapan titik api. Sementara, Riau sudah tidak ada titik api.
Foto: setkab.go.id