• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Senin, 30 Januari 2023
Trending
  • Cover Majalah Sawit Indonesia, Edisi 135
  • Pupuk Indonesia Siapkan 310.822 Ton Untuk Indonesia Bag. Timur
  • KPPU Periksa Dua Saksi dari Pihak Terlapor dalam Sidang Migornas
  • BKSDA Terima Laporan Petani di Siak Temukan Jejak Harimau di Kebun Sawit
  • Sejumlah Harga Komoditas Terpantaustabil di Sulawesi Utara
  • Stok Minyakita Menipis, Zulhas Jadikan Rasio DMO 1:6
  • Erick Thohir: Pabrik Minyak Makan Merah Sejahterakan Petani Sawit
  • Pererat Kerja Sama dan Percepat Penyelesaian Perundingan FTA Indonesia-EAEU
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Peluncuran Buku Awang Faroek Ishak : Pemimpin Yang Menjadi Teladan
Seremoni

Peluncuran Buku Awang Faroek Ishak : Pemimpin Yang Menjadi Teladan

By RedaksiSeptember 20, 20145 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Delapan tahun lalu, Kalimantan Timur dikenal sebagai provinsi “sleeping giant” yang masih tertinggal dari daerah lain di Indonesia. Setelah pucuk pimpinan Kalimantan Timur dipegang Awang Faroek Ishak, terjadi perubahan ekonomi yang signifikan pada masa kepemimpinannya yang pertama. Kerja keras dan keberhasilan Awang Faroek Ishak mengelola potensi sumber daya Kalimantan Timur terangkum dalam bukunya yang berjudul Teladan dari Timur.

Semangat membawa perubahan, sikap inilah yang diambil Awang Faroek Ishak selaku Gubernur Kalimantan Timur yang telah masuk di usia ke-8 tahun ini. Perubahan ini ditujukan membangun pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat Kalimantan Timur yang dapat diakses berbagai kelompok. Hal inilah yang menjadi dasar gagasan “Membangun Kaltim untuk Semua” demi terwujudnya prinsip growth with equity yaitu pemerataan pertumbuhan.

Dalam peluncuran bukunya yang berjudul Teladan dari Timur, Awang Faroek Ishak, mengatakan kekayaan alam di Kalimantan Timur merupakan milik negara yang ditujukan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Untuk membawa perubahan, dibutuhkan pemimpin yang partisipatif dan antisipatif di masa mendatang. Sebagai contoh, negara Jepang dan Korea Selatan mempunyai pemimpin yang dapat mentransformasi masyarakat dan perekonomiannya.

Ketika pertama kali menjabat gubernur, salah satu target AFI – panggilan akrab Awang Faroek Ishak – meningkatkan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masyarakat Kalimantan Timur. Dengan kerja keras dari semua pihak, IPM Kaltim naik dari 73.77 pada 2007 (sebelum AFI memimpin Kaltim) menjadi 77.15 pada 2012. Menurut Awang Faroek, peningkatan ini tidak terlepas dari pembenahan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Baca juga :   Erick Thohir: Pabrik Minyak Makan Merah Sejahterakan Petani Sawit

Buku setebal 354 halaman dan 8 bab ini mengulas tuntas permasalahan yang dihadapi Kaltim dan perubahan-perubahan yang berhasil dilakukan sepanjang periode pertama kepemimpinannya (2008-2013). “Di periode pertama memimpin Kaltim yang dianugerahi sumber daya alam berupa kaya minyak, gas dan batu bara, ditambah lagi dengan potensi kehutanan, pertanian dan perikanan yang sangat besar. Disini, saya melihat kondisi yang kontras dengan kehidupan masyarakat Kaltim karena masih miskin, lingkungannya rusak, pembangunan manusianya masih terbelakang, dan minimnya infrastruktur dasar,” ujar Doktor Ekonomi Lulusan Universitas Airlangga ini dalam bukunya.

Dalam pandangan Awang Faroek, gejala kondisi tersebut lazim disebut growth without development (tumbuh tanpa pembangunan) karena ada pertumbuhan tinggi namun hanya segelintir orang yang menikmati. Akibatnya, muncullah ketertinggalan dan keterbelakangan yang mendorong putra kelahiran Tenggarong ini untuk membuat terobosan dan inovasi di lima tahun jabatannya kemarin.

Itu sebabnya Gubernur Awang Faroek menelurkan dua jargon di masa jabatan yang berikutnya yaitu “Kaltim Bangkit” dan “Membangun Kaltim Untuk Semua”. Makna dari kedua jargon ini, kurang lebihnya serupa dengan komentar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat meresmikan sejumlah proyek MP3EI di Kaltim, Oktober 2012 lalu.
Mantan Gubernur Bank Indonesia, Anwar Nasution, mengakui semangat yang dimiliki Awang Faroek mirip dengan Lee Kuan Yew, founding father Singapura, karena keduanya mempunya visi kuat dalam memimpin masyarakatnya.

“Tidak banyak pemimpin di Indonesia yang seperti Awang Faroek karena mempunyai semangat mendorong perubahan di Kalimantan Timur,” papar Anwar dalam kata sambutannya.

Baca juga :   Hadapi Resesi Ekonomi Global, DPRD Kabupaten Bengkayang Perkuat Sektor Pertanian

HS Sjafran, Pembina Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Cabang Kalimantan Timur, mengatakan Awang Faroek Ishak selaku Gubernur Kaltim sangat peduli dengan dunia usaha terutama sektor perkebunan kelapa sawit. Ini terbukti dari kebijakannya yang mendorong Kawasan Industri Maloy yang berbasis agroindustri.
“Selain itu, Awang Faroek juga mau mendengarkan masukan dari pelaku sawit. Sebab, potensi pendapatan daerah selain migas dan batubara berasal dari sektor perkebunan khususnya sawit yang sedemikian besar,” ujarnya.

HS Sjafran menambahkan AFI berjuang supaya bea keluar ekspor dapat kembali ke daerah untuk digunakan bagi kepentingan pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur.
Kebijakan Awang Faroek Ishak yang mengubah orientasi perekonomian Kalimantan Timur dari yang semula mengandalkan sumber daya alam migas dan batubara menjadi agroindustri harus diacungi jempol. Pemilihan kebijakan agroindustri ini menjadikan Kalimantan Timur sebagai pusat pengembangan agroindustri dalam MP3EI. Lewat MP3EI, pemerintah daerah akan mendapatkan dukungan dalam pembangunan infrastruktur daerahnya tidak hanya melalui APBN dan APBD yang melibatkan pola Public Privat Partnership (PPP).

“Fokus kami membangun infrastruktur dalam waktu lima tahun mendatang dimana memerlukan dana sampai Rp 671 triliun untuk kalimantan Timur. Selain itu, kami pun akan membangun daerah perbatasan,”ujarnya.

Apresiasi dan perhatian juga diberikan Rhenald Kasali, Guru Besar Fakutas Ekonomi Universitas Indonesia, sangat respek dengan pemikiran Awang Faroek Ishak yang pernah menyatakan “masih banyak pemimpin daerah yang rabun jauh”. Rhenald mengakui masih banyak pemimpin provinsi dan kabupaten yang hanya mampu melihat dekat saja, sedangkan visi jangka panjang terabaikan kepentingan jangka pendek. Itu sebabnya, pemimpin jarang melakukan investasi jangka panjang yang berakibat kepada pertumbuhan ekonomi tidak sustainable bahkan menghabiskan yang ada.

Baca juga :   Indonesia Diajak Stop Ekspor Sawit ke Eropa, Pengusaha: Jangan Ikut Genderang Malaysia

Dalam pandangan Rhenald Kasali, kemampuan dan keberanian Awang Faroek Ishak patut diacungi jempol yang mengubah haluan ekonomi Kalimantan Timur dari pertambangan menjadi pertanian dan agroindustri. “Hal ini merupakan langkah luar biasa karena mendukung prinsip ekosistem di mana alam dan manusia saling ketergantungan,” ujarnya.

Lewat tangan dinginnya, kata Rhenald Kasali, ditambah wibawa dan kepemimpinan Awang Faroek Ishak sukses membangunkan Kalimantan Timur yang dulunya dikenal sebagai raksasa tidur. Raksasa ini diartikan daerah Kaltim mempunyai sejumlah besar sumber daya alam yang melimpah dan pemerintah sebelumnya menilai berkah ini tak akan habis. Sedangkan, tidur diartikan sumber daya yang sedemikian besar ini belum dioptimalkan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.

Rhenald Kasali memberikan nilai positif kepada Awang Faroek yang mampu membangun Kalimantan Timur tanpa memiskinkan salah satu pihak. Jadi, tidak ada pihak yang dikalahkan dan semua berjalan beriringan misalkan pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, pendapatan masyarakat dan pemerataan pekerjaan. (Qayuum Amri)

Related posts:

  1. ICE-PO 2013: Dorong Industri Kelapa Sawit Ramah Lingkungan
  2. Astra Agro Terima Penghargaan Sri Kehati
  3. Seminar Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO) : Membangun Kepatuhan Regulasi Pemerintah
  4. Diskusi Majalah Sawit Indonesia – PT Aplikanusa Lintasarta : Menunjang Produktivitas Industri Sawit Berbasis Teknologi Informasi
kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Stok Minyakita Menipis, Zulhas Jadikan Rasio DMO 1:6

5 jam ago Berita Terbaru

Erick Thohir: Pabrik Minyak Makan Merah Sejahterakan Petani Sawit

2 hari ago Berita Terbaru

Kabar Buruk, Harga TBS Sawit Jambi Turun Menjadi Rp 2.483,91/Kg Periode 27 Januari -2 Februari 2023

4 hari ago Berita Terbaru

Indonesia Diajak Stop Ekspor Sawit ke Eropa, Pengusaha: Jangan Ikut Genderang Malaysia

4 hari ago Berita Terbaru

Hadapi Resesi Ekonomi Global, DPRD Kabupaten Bengkayang Perkuat Sektor Pertanian

5 hari ago Berita Terbaru

5 Provinsi Tempati Harga TBS Tertinggi Periode 16-21 Januari 2023

6 hari ago Berita Terbaru

Aceh Utara Targetkan Peremajaan Sawit 2.000 Ha

1 minggu ago Berita Terbaru

Pemprov Kalteng Usulkan Pelepasan Kawasan Hutan TORA 195.727,15 Ha

1 minggu ago Berita Terbaru

Niat Mendag Zulhas Sudah Terwujud, Indonesia Jadi Rujukan Harga CPO Dunia Melalui KPBN

1 minggu ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia, Edisi 135

Redaksi SI15 menit ago1 Min Read
Event
Event

Talkshow Sawit Indonesia Award 2022

Redaksi2 bulan ago1 Min Read
Latest Post

Cover Majalah Sawit Indonesia, Edisi 135

15 menit ago

Pupuk Indonesia Siapkan 310.822 Ton Untuk Indonesia Bag. Timur

50 menit ago

KPPU Periksa Dua Saksi dari Pihak Terlapor dalam Sidang Migornas

1 jam ago

BKSDA Terima Laporan Petani di Siak Temukan Jejak Harimau di Kebun Sawit

2 jam ago

Sejumlah Harga Komoditas Terpantaustabil di Sulawesi Utara

3 jam ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version