PALEMBANG, SAWIT INDONESIA – DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) meminta PT Hindoli untuk memikirkan nasib petani sawit yang menjadi mitranya. Karena kebijakan penutupan pabrik selama 14 hari akan membawa dampak bagi penghasilan petani.
“Kami segera berkoordinasi ke DPD Apkasindo Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin dan pabrik sawit Hindoli untuk mencari solusi terhadap pasokan buah sawit petani. Solusinya, buah sawit petani bisa dititipkan kepada pabrik lain milik Hindoli. Selain pabrik yang ditutup, perusahaan punya 2 unit pabrik lain di sekitar Sungai Lilin,” ujar M.Yunus, Wakil Ketua DPW APKASINDO Sumatera Selatan setelah dari kunjungan ke Sungai Lilin.
“Pabrik sawit yang ditutup ini memiliki perhatian besar terhadap TBS Petani. Dikenal juga dengan tingkat ketelitian kualitas dan ketelusuran TBS Petani. Kami yakin Hindoli pasti memikirkan dampaknya terhadap petani yang selama ini menjual buah ke pabrik Hindoli,” ujar Yunus.
Ditambahkan Yunus, “Kebetulan pabrik sawit yang ditutup, saat ini tidak beroperasi dalam kapasitas penuh karena sebagian besar kebun inti dan plasmanya sedang replanting. “Saya menilai tidak akan secara serius berdampak bagi petani.”
Mustakim, Sekretaris DPW Apkasindo Prov Sumatera Selatan menyampaikan bahwa kejadian terpaparnya pabrik sawit Hindoli cukup langka karena semenjak tujuh bulan ini pandemi Covid-19 baru kali ini ada kejadian tersebut. Apalagi, pabrik sawit identik dengan suhu panas yang diketahui bahwa virus sulit berkembang di temperatur panas. “Sepanjang pengamatan kami di Sumatera Selatan bahwa pabrik sawit termasuk Hindoli patuh dan serius dalam mengikuti protap pencegahan penyebaran Virus Covid-19 ini.”

Dalam kesempatan terpisah, Ir. Gulat ME Manurung, Ketua Umum DPP APKASINDO sangat mengapresiasi kesigapan PT Hindoli melalui mitigasi dampak terpaparnya 11 orang karyawan pabrik sawit PT Hindoli. Dengan cara menghentikan sementara kegiatan operasional salah satu pabriknya di Sungai Lilin. Setelah dihentikan sebaiknya dilakukan penyemprotan disinfektan dan sterilisasi serta karantina menyeluruh.
“Kami yakin dan percaya bahwa PT Hindoli sudah punya solusi atas nasib petani. Selama ini, Hindoli dikenal sangat menjaga kualitas serta standar tinggi termasuk juga pemegang sertifikat sawit berkelanjutan. Manajemen PT Hindoli pasti sangat serius memperhatikan kepentingan petani karena mempertaruhkan reputasi mereka,” ujar Gulat.
Yang perlu diwaspadai adalah hadirnya organisasi pembenci sawit ketika kejadian dialami PT Hindoli sekarang. “Namun jika PT Hindoli berhasil mengatasi persoalan ini maka ceritanya akan lain. Saat ini, dunia sedang terfokus ke Sungai Lilin dan kita harus dukung upaya yang sudah dilakukan PT Hindoli,” jelasnya.
“Saya menghimbau kepada petani sawit anggota APKASINDO di 22 Provinsi supaya tetap menjalankan Protap SOP Pencegahan dan Mitigasi Covid-19, dari mulai pekerjaan aspek budidaya, panen dan pasca panen seperti pengiriman TBS ke PKS, semua wajib patuh dan taat akan himbauan Pemerintah,”pungkasnya.