• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Thursday, 8 June 2023
Trending
  • RUPST Setujui Austindo Nusantara Bagi Dividen Rp27,8/saham dan Lantik Direktur Baru
  • Praktik Sustainability Menjadi Pilar Bisnis Musim Mas
  • Jalur Kemitraan Menjadi Jembatan PSR Kebun Eks PIR-Trans dan KKPA Seluas 264.323 Ha
  • Sosialisasi PSR, Bupati Merangin: Dana BPDPKS Remajakan 4.973 Ha Kebun Petani
  • Komisi VI DPR RI Dukung Program Prioritas Nasional
  • Turun Tipis, Harga TBS Sumut Menjadi Rp2.251,14/kg Periode 7-13 Juni 2023
  • Menperin Dorong Kerja Sama Dibidang Energi Terbarukan
  • Duh, Harga Penetapan TBS Kalbar Anjlok Menjadi Rp2.065,05/kg
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Nilai Tukar Petani Kebun Anjlok, Pemerintah Minim Tindakan
Berita Terbaru

Nilai Tukar Petani Kebun Anjlok, Pemerintah Minim Tindakan

By RedaksiAugust 27, 20152 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Melemahnya harga komoditas berdampak negatif kepada Nilai Tukar Petani (NTP) sektor perkebunan. INDEF mencatat penurunan NTP terjadi di semua sektor pertanian baik di sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, peternakan, maupun perikanan.

Dibandingkan dengan posisi bulan Oktober 2014 saat pemerintahan baru dilantik posisi NTP pada bulan Juli 2015 adalah sebagai berikut: tanaman pangan turun dari 98,14 menjadi 97,29; hortikultura dari 103,22 menjadi 100,97; perkebunan rakyat turun dari 101,23 menjadi 97,78; peternakan turun dari 108,56 menjadi 107,29; perikanan turun dari 103,61 menjadi 102,27.

Baca juga :   RUPST Setujui Austindo Nusantara Bagi Dividen Rp27,8/saham dan Lantik Direktur Baru

Dari data tersebut perkebunan rakyat menjadi sektor yang mengalami penurunan NTP paling tinggi. Anjloknya harga komoditas global seperti kopi, kakao, karet, dan sawit merupakan faktor utama, karena komoditas-komoditas tersebut mayoritas dimiliki petani rakyat.

“Iya, jadi yang turun itu kebetulan mayoritas perkebunan rakyat. Pertama yang hancur harganya adalah karet 85 persen, kopi 90 persen, kakao 95 persen rakyat, sawit hanya 41 persen tapi meskipun turun tapi turunnya tidak seberapa,” jelas Bustanul Ekonom Pertanian Institute of Development Economic and Finance (INDEF), ketika ditemui dalam acara konferensi pers bertajuk “Indikator Kesejahteraan Memburuk” pada Senin (24/8).

Baca juga :   Harga TBS Ambruk, Apkasindo Usulkan Penundaan Pungutan CPO Kepada Ketua Satgas Sawit

Bustanul menambahkan selain anjloknya harga komoditas, penurunan NTP juga turut disebabkan kondisi ekonomi dimana nilai tukar rupiah yang sedang melemah ditambah tingginya tingkat inflasi sehingga menurunkan daya beli masyarakat.

“Secara konsep memang masih mampu dipermasalahkan soal NTP ini, tapi saat ini indeks NTP mampu dijadikan indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat,” kata Bustanul Arifin,

Enny Sri Hartati, Ekonom Indef menilai program Nawacita dari pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) sangatlah buruk, bahkan semakin kontradiktif. Hal itu disebabkan kinerja ekonomi pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat sepanjang semester I-2015 ini belum terlihat dengan jelas.

Baca juga :   Penyumbang Laba Bersih PTPN V Berasal dari Kelapa Sawit

“Kembali melambat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2015 bagi target kesejahteraan sosial dan ekonomi. Upah riil buruh tani turun, jumlah pengangguran dan kemiskinan yang semakin besar, jurang ketimpangan yang cenderung melebar, sehingga tergerusnya berbagai indikator fundamental perekonomian yang membuat gejolak ekonomi global defisit,” kata Enny. (Anggar Septiadi)

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

RUPST Setujui Austindo Nusantara Bagi Dividen Rp27,8/saham dan Lantik Direktur Baru

30 mins ago Berita Terbaru

Praktik Sustainability Menjadi Pilar Bisnis Musim Mas

2 hours ago Berita Terbaru

Jalur Kemitraan Menjadi Jembatan PSR Kebun Eks PIR-Trans dan KKPA Seluas 264.323 Ha

9 hours ago Berita Terbaru

Sosialisasi PSR, Bupati Merangin: Dana BPDPKS Remajakan 4.973 Ha Kebun Petani

12 hours ago Berita Terbaru

Komisi VI DPR RI Dukung Program Prioritas Nasional

13 hours ago Berita Terbaru

Turun Tipis, Harga TBS Sumut Menjadi Rp2.251,14/kg Periode 7-13 Juni 2023

14 hours ago Berita Terbaru

Menperin Dorong Kerja Sama Dibidang Energi Terbarukan

14 hours ago Berita Terbaru

Duh, Harga Penetapan TBS Kalbar Anjlok Menjadi Rp2.065,05/kg

15 hours ago Berita Terbaru

PT. Persada Sawit Mas Meningkatkan Kewaspadaan Terhadap Karhutla

15 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

COVER MAJALAH SAWIT INDONESIA, EDISI 139

Edisi Terbaru 1 week ago1 Min Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 3 months ago1 Min Read
Latest Post

RUPST Setujui Austindo Nusantara Bagi Dividen Rp27,8/saham dan Lantik Direktur Baru

30 mins ago

Praktik Sustainability Menjadi Pilar Bisnis Musim Mas

2 hours ago

Jalur Kemitraan Menjadi Jembatan PSR Kebun Eks PIR-Trans dan KKPA Seluas 264.323 Ha

9 hours ago

Sosialisasi PSR, Bupati Merangin: Dana BPDPKS Remajakan 4.973 Ha Kebun Petani

12 hours ago

Komisi VI DPR RI Dukung Program Prioritas Nasional

13 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.