JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Ekspor sawit Indonesia mengalami kelesuan sepanjang Januari sampai September 2023. Berdasarkan data GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), nilai ekspor sembilan bulan pertama tahun ini sebesar US$21,310 miliar atau lebih rendah 38,4% daripada periode sama tahun lalu sebesar US$ 29,493 miliar.
Walaupun dari aspek volume, ekspor sawit meningkat 7,2% menjadi 24,598 juta ton dalam sembilan bulan pertama tahun ini daripada periode sama tahun lalu berjumlah 22,928 juta ton.
Di tahun ini, produk hilir sawit mendominasi ekspor yang mencapai 90,1% atau 22,18 juta ton. Sedangkan, produk mentah seperti CPO dan CPKO sangatlah kecil.
Di dalam negeri, total konsumsi minyak sawit turun menjadi 16,581 juta ton. Angka ini terbilang rendah daripada periode Sembilan bulan pertama tahun lalu sebesar 21,140 juta ton. Sektor pangan dan biodiesel menjadi penyumbang merosotnya konsumsi domestik.
Konsumsi sawit di sektor pangan turun menjadi 7,84 juta ton dibandingkan sembilan bulan pertama tahun sebesar 9,89 juta ton. Di sektor biodiesel, pemakaian minyak sawit ikut merosot menjadi 7,3 juta ton.
Jelang akhir 2023, produksi sawit baik CPO dan CPKO terbilang masih bagus di mana produksi mencapai 40,8 juta ton dari Januari sampai September 2023. Capaian ini lebih tinggi dari periode sama tahun lalu berjumlah 36,5 juta ton.