JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Mutuagung Lestari (MUTU International) perusahaan di bidang jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi atau ITC, menyatakan siap mendukung perdagangan karbon melalui bursa karbon yang rencananya berjalan mulai September mendatang.
Presiden Direktur MUTU International, Arifin Lambaga mengatakan sebagai perusahaan dengan bisnis Testing, Inspection and Certification (TIC), pihaknya sudah sangat siap mendukung berhasilnya implementasi bursa karbon.
“Mengingat MUTU International merupakan salah satu Lembaga Validasi dan Verifikasi Gas Rumah Kaca (LVV GRK) yang sudah tersertifikasi KAN sejak 2005. Dan, telah menyelenggarakan penilaian keseriusan berupa kegiatan validasi dan verifikasi berdasarkan ISO/IEC 14065 : 2020 General principles and requirements for bodies validating and verifying environmental information,” ujarnya saat kunjungan media, Senin (29 Mei 2023).
MUTU International sudah memiliki ekosistem bisnis yang sesuai untuk bursa karbon yakni sudah diakreditasi sebagai LVV GRK oleh KAN. Kegiatan validasi dan verifikasi ini adalah salah satu dari bisnis utama MUTU International. Hingga saat ini, MUTU International telah menerbitkan 11 laporan validasi dan verifikasi gas rumah kaca dengan berbagai skema dan program. Serta terdapat 8 kegiatan yang akan dan sedang berlangsung pada tahun ini. MUTU International juga telah menerbitkan 105 sertifikat dengan skema International Sustainable Carbon (ISCC) pada tahun 2022.
Selain itu, MUTU International melakukan validasi dan verifikasi proyek berdasarkan ISO 14064-2 yakni serangkaian sistem pengelolaan gas rumah kaca yang menyediakan program berkelanjutan bagi organisasi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan energi dalam kegiatan usaha pelanggan. Serta menjadi Third Party Entry (TPE) yang melakukan validasi dan verifikasi terhadap proyek dengan mekanisme kredit bersama atau joint credit mechanism (JCM), yakni komite Bersama antara Pemerintah Jepang dan Indonesia yang memiliki visi untuk mengurangi emisi karbon melalui penghematan energi dengan cara menerapkan teknologi efesiensi energi yang tinggi untuk kegiatan usaha di bidang industri jasa, pengolahan dan atau manufaktur.
MUTU International juga melakukan verfikasi terhadap Laporan Emisi Tahunan yang dibuat oleh Maskapai Penerbangan melalui program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA), sebuah skema yang dibuat oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) dalam upaya dunia internasional dalam mengurangi gas buang CO2 pada penerbangan internasional.
Pada kesempatan sama, Direktur MUTU International, Irham Budiman menyampaikan pihaknya telah berkontribusi sebagai lembaga validasi dan verifikasi independen. “Untuk penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) yang memberikan penilaian terhadap Dokumen Rancangan Aksi Mitigasi (DRAM) dan sebagai Verifikator yang memberikan Penilaian terhadap laporan implementasi dan monitoring Aksi Mitigasi yang disusun oleh Penyelenggara Aksi Mitigasi pada proses Registrasi SRN PPI dan pengajuan penerbitan Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK),” katanya.
Selanjutnya, Irham mengatakan bursa karbon sangat dibutuhkan karena sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai target nationally determined contribution (NDC) sebesar 29 – 41% pada 2030 serta net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada 2060.
“Analisis Carbon Brief pada Oktober 2021 mengungkap, Indonesia menempati peringkat kelima negara penghasil emisi terbesar dunia sejak tahun 1850. Kontribusinya mencapai 4%,” lanjutnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) 2019 mencatat emisi karbon Indonesia mencapai 932.000 ton karbon dioksida (CO2) pada 2001. Angka ini meningkat menjadi 1.15 juta ton CO2 pada 2017. Pada 2021, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan jumlah emisi karbon dioksida yang dihasilkan di Indonesia mencapai 1.262 gigaton. Pemerintah telah menargetkan bauran energi terbarukan 23% pada 2025.
“Perlu keseriusan bersama dari seluruh pihak untuk mengurangi emisi karbon di Tanah Air. Bursa karbon merupakan salah satu upaya yang perlu didukung dengan ekosistem bisnis di masing-masing institusi. MUTU International sebagai salah satu anggota ALSI, perkumpulan perusahaan TIC, sudah memiliki ekosistem pendukung tersebut,” pungka Irham yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perkumpulan Penilai Kesesuaian Seluruh Indonesia (ALSI).