Bagian VIII
Produksi biodiesel komersial belum dimulai di India. Namun, dua perusahaan telah mendapatkan biaya dan sedang dalam proses untuk mendirikan pabrik transesterifikasi:
- Naturo Bioenergi Limited (NBL), perusahaan patungan dengan Energea Gmbh (Austria) dan Fe Clean Energy (Amerika Serikat) berencana membangun pabrik 300 ton/hari di Kakinada, Andhra Pradesh. Energea adalah pemasok teknologi terkemuka dalam biodiesel dan telah membangun beberapa pabrik di Eropa. Fe Clean, dana ekuitas swasta yang didedikasikan untuk proyek energi bersih akan membiayai proyek tersebut. Biaya proyek, yang mendekati penutupan keuangan, di perkirakan mencapai Rs. 1.400 juta. Menurut managing director NBL, Bank Pengembangan Industri India (IDBI)telah sepakat untuk mendanai Rs. 330 juta setelah menyelesaikan due diligence proyek tersebut. Badan lain termasuk Andhra Bank, Bank Negara India, Bank Nasional untuk pembangunan pertanian dan pembangunan pedesaan dan pembangunan infrastuktur dan perusahaan keuangan telah menunjukan niat untuk pembiayaan hutang proyek. NBL sedang dalam tahap lanjut diskusi dengan perusahaan lain untuk penyertaan modal. Perusahaan juga meminta IDBI untuk memeimpin konsorsium lembaga keuangan untuk penutupan proyek secara finansial. Konstruksi diharapkan dimulai pada tahun 2005 dan produksi biodiesel akan di mulai pada tahun 2006 atau 2007.
NBL telah mengalokasikan 120.000 hektar untuk budidaya jarak pagar. Karena mingkin butuh beberapa tahun agar tanaman menghasilkan buah, NBL mungkin mendapatkan minyak dari sumber lain.
- Biotechnologies
India selatan berencana membangun pabrik biodiesel 30 ton/hari (9.000 ton/tahun) juga di Andhra Pradesh. Peroyek ini meminta persetujuan dari Dewan Eksekutif CDM. Rincian proyek diberikan pada bagian selanjutnya. Proyek tersebut mengklaim pengurangan emisi karbon 26.792 ton setara CO2 per tahun, dan dengan perkiraan harga pengurangan CO2 sebesar $.4 per ton, pendapatan CDM tahuanan diperkirakan sekitar $ 108.000. Feedstock akan menjadi Pogammia Pinnata/Jatropha yang ditanam di 1.000 hektar lahan kosong. Budidaya ini akan menghasilakan 6.000 ton minyak sayur. Sekitar 9.500 ton minyak sayur dibituhkan untuk 9.000 biodiesel, dan selisihnya akan terdiri dari lemak hewani.
Sumber: GAPKI