Ban merek MRF yang dipasarkan di Indonesia memiliki spesialiasi pada kendaraan yang beroperasi di sektor kebun, tambang dan logging.
Ban merupakan komponen penting yang menempel di kendaraan baik roda dua, mobil truk bahkan alat berat. Beragam merek ban di pasaran dengan model dan kualitasnya. Namun, ada salah satu merek ban asal India yang tak kalah kualitasnya dibanding merek-merek yang sudah lebih dulu ada dan diaplikasikan di berbagai kendaraan.
Yaitu ban dengan merek MRF. Kendati memiliki banyak produk yang diaplikasikan pada motor, skuter, mobil, truk, hingga ban untuk alat berat macam earthmover. Namun, untuk pasar di Indonesia memiliki spesialiasi yang diaplikasikan pada kendaraan yang beroperasi di sektor kebun, tambang dan logging. Hal tersebut diungkapkan Hendri Kusuma, Head Sales Sumatera, PT Everseiko Indonesia.
“Produk kami memang dipasarkan di lokasi-lokasi industri seperti logging, batu bara, sawit. Jadi, memang kami spesialisasi di sektor-sektor tersebut. tetapi di luar sektor itu, juga tersebar dengan berbagai aplikasi kendaraan,” kata Hendri saat ditemui di acara pameran otomotif, pada awal Maret lalu, di Jakarta.
Selanjutnya, Hendri menjelaskan tipe-tipe produk (ban) yang diaplikasikan pada unit yang beroperasi di sektor kebun, tambang dan logging. “Tipe ban produk kami pasarkan di Indonesia untuk sektor sawit yaitu Rib, Lug dan Semi (M77). Tipe-tipe ban ini biasa diaplikasikan pada unit yang melintasi jalan (on road), jalan aspal atau jalan berlumpur. Seperti diketahui, jalanan di perkebunan sawit lumpur dan kerikil,” jelasnya.
Terkait dengan keunggulan produk MRF dibanding dengan produk lain, Hendri mengatakan keunggulan produk kami memang dikendaraan overload, yang memiliki usia penggunaan per KM lebih panjang. “Keunggulan tersebut karena produknya menggunakan karet sintetis dan dicampur dengan berbagai macam bahan kimia,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan penggunaan ban tergantung pada seberapa tinggi unit pengoperasian kendaraan (unit). Misalnya di sektor tambang batubara, unit beroperasi 24 jam (3 shiff). Di industri sawit juga ada unit yang bekerja 24 jam. “Kalau dirata-rata penggunaan ban bisa 6 – 8 jam, tetapi ada juga yang bisa mencapai 1 tahun lebih. Semua tergantung pada penggunaan atau pengoperasian unit,” tambah Hendri.
Fitur dan keunggulan
Ada banyak tipe ban produk MRF, namun yang banyak digunakan atau diaplikasikan di tiga sektor yaitu kebun, tambang dan logging umumnya yaitu tipe Superlug Extra, Superlug 50 Plus, M 77 dan Muscle Miler.
Tiper Superlug Extra memiliki keunggulan di antaranya pola telapak lug yang lebih lebar, kompon telapak premium, konstruksi nylon yang kokoh, proses pendinginan lebih baik dan cepat, memiliki daya cengkram yang baik pada jalan, lebih tahan terhadap goresan benda tajam, jarak tempuh yang panjang, dan dapat divulkanisir berkali-kali.
Tipe tersebut pemakaian atau pengaplikasinnya sesuai untuk posisi belakang pada semua jenis angkutan yang beroperasi di jalan raya dan juga untuk off road. Misalnya unit yang beroperasi di lokasi tambang, kebun dan logging. Sesuai untuk keperluan angkutan beban berat. Dan, bisa dipakai untuk kondisi jalan yang ekstra buruk.
Tipe Superlug 50 Plus mempunyai keunggulan pola telapak Lug yang lebih lebar, kompin telapak premium, konstruksi lapisan nylon di telapak yang lebih kokoh, proses pendinginan lebih baik dan cepat, memiliki daya cengkram yang baik pada jalan, tahap terhadap goresan benda tajam, jarak tebih panjang, dan dapat divulkalisir berkali-kali.
Tipe ini, sesuai untuk posisi roda belakang pada semua jenis angkutan yang beroperasi di jalan raya dan juga untuk off road. Misalnya angkutan Cargo atau ekspedisi. Sesuai untuk keperluan angkutan beban ekstra berat. Dan, bisa dipakai untuk kondisi jalan yang buruk.
Tipe M77, memiliki fitur dan keunggulan antara lain pola telapak kombinasi Rib dan Lug, kompon telapak premium, konstruksi nylon yang kokoh, agresif dan multifungsi, memiliki daya cengkeram yang lebih baik pada jalan, lebih tahan terhadap goresan benda tajam, jarak tempuh yang panjang, bisa digunakan untuk semua posisi, dan bisa divulkanisir berkali-kali.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 103)