JAKARTA, SAWITINDONESIA – Perusahaan sawit yang ingin dapat sertifikat ISPO wajib punya Hak Guna Usaha (HGU). Persyaratan ini yang menjadi kendala sejumlah perusahaan lama mengurus sertifikasi ISPO, lantaran tak mengantongi HGU. Bahkan kondisi ini menimpa sejumlah perusahaan sawit yang telah memegang sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Lalu, mengapa HGU menjadi penting? ini jawaban Komisi ISPO.
“Pemerintah memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk mengajukan pendaftaran ikut sertifikasi ISPO. Kalau persyaratan mereka belum terpenuhi silakan melengkapi. Diberikan waktu selama dua tahun untuk memenuhi persyaratan ISPO,” kata Rosediana Suharto, Ketua Harian Komisi ISPO.
Dalam berbagai forum, sejumlah pelaku usaha mengeluhkan sulit mendapatkan sertifikat ISPO karena kebun mereka belum berstatus HGU. Alasannya, proses mendapatkan HGU sedang berjalan. Rosediana Suharto mengatakan HGU ini wajib dimiliki perusahaan perkebunan seperti diatur dalam peraturan. Fakta yang ditemukan di lapangan, banyak perusahaan belum punya HGU lantaran malas mengurusnya sehingga bertahun-tahun kebunnya beroperasi tanpa HGU.
“Dari 10 juta hektare perkebunan sawit diperkirakan 2 juta hektare yang punya HGU. Padahal , HGU ini berfungsi supaya orang lain tidak menanam di lahan yang bukan haknya,” kata Rosediana.
Lebih lanjut, kata Rosediana, cepat tidaknya mengurus HGU bergantung kepada pelaku usaha sendiri. Apakah mau menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pengurusan HGU atau tidak. Tanpa HGU, Komisi ISPO tidak akan mengeluarkan sertifikat ISPO kepada perusahaan.
“Kalau ada yang mengatakan pengurusan HGU tidak ada kepastian waktu. Semestinya, mengajukan semenjak jauh hari sebab BPN itu pasti memberikan kepastian sepanjang memenuhi persyaratan,” kata Rosediana.
Menanggapi kritikan bahwa ISPO bekerja lambat, Rosediana menjelaskan komisi bekerja lebih detil dalam memeriksa persyaratan dan hasil audit lembaga sertifikasi. Jika ada yang kurang hasil audit dikembalikan kepada lembaga sertifikasi supaya perusahaan segera memperbaiki. Di tahapan ini, seringkali perusahaan kesulitan melengkapi semua persyaratan tersebut.